Apa yang terpikir di kepalamu ketika ada 100.000 dhuafa yang bisa mendapatkan menu buka puasa istimewa? Saya pun kemudian membayangkan ada diantara mereka dan bersama-sama menikmati buka puasa, merinding! Apalagi bulan Ramadhan selalu memberikan rasa yang lebih khusus, di mana setiap umat muslim berlomba-lomba berbuat kebaikan berbagi kepada sesama. Bukan berarti bulan yang lain kita tidak perlu berbagi, karena sudah wajib bagi kita umat manusia untuk berbagi kepada sesama sepanjang masa karena rejeki yang kita terima tidak sepenuhnya milik kita ada yang menjadi bagian mereka. Tetapi keistimewaan bulan Ramadhan selalu membuat orang ingin lebih berbuat baik setelah 11 bulan banyak melakukan salah dan lupa seperti saya.
Sore itu di halaman Masjid Al Azhar saya ikut datang di acara Berbuka Bersama 100.000 Dhuafa, sebuah acara yang secara rutin setiap tahunnya dilakukan oleh ABC Dapur peduli. Setiap hari selama bulan Ramadhan mereka berbagi buka puasa kepada kaum dhuafa di berbagai tempat sehingga mencapai 100.000 orang. Di halaman masjid Al Azhar hanya salah satunya.
Yang seru dari acara tersebut, siangnya diawali dengan ratusan ibu-ibu yang memasak bersama untuk menu buka puasa. Di atas meja putih panjang berjejer mereka menunjukkan kepiawaiannya mengolah masakan sehingga menjadi menu istimewa untuk berbuka. Ibu-ibu yang hadir dari berbagai daerah dan kalangan, bahkan ada ibu yang berusia 80 tahun ikut serta memasak dengan penuh semangat. Saya bisa merasakan semangat Ibu tersebut karena berbagi kepada sesama membuat kita merasa bahagia dan berarti :’)
Selain makanan, sudah pasti disiapkan menu pembuka yaitu es sirup ABC merah yang menggoda di saat panas yang menyengat di lapangan. Anak-anak yatim yang ikut datang dan menanti saat berbuka bersama sepertinya tidak sabar menunggu maghrib. “Tunggu ya nak, nanti begitu maghrib tiba kalian bisa minum dan pasti rasanya lebih nikmat setelah seharian menahan lapar dan haus.”
Dalam acara tersebut, bukan hanya kaum dhuafa dan ibu-ibu yang memasak saja yang hadir, tetapi Shahnaz Haque dan keluarga, yang ikut sibuk memeriahkan acara tersebut. Sang suami Gilang Ramadhan beserta ketiga putrinya tampil memainkan berbagai alat musik dengan irama mendayu-dayu mengajak bergoyang. Sungguh menyenangkan melihat satu keluarga kompak di panggung menghibur kami yang sudah kehausan menjelang detik-detik berbuka puasa.
Dalam sebuah acara ngobrol dengan media, salah satu petinggi perusahaan yang ikut serta dalam kegiatan tersebut menyatakan bahwa: “Perusahaan tidak akan sejahtera jika lingkungannya tidak sejahtera. Saya tertegun, dan sempat heran dengan pernyataan tersebut keluar dari petinggi perusahaan dan kemudian saya pun kagum dibuatnya. Tidak banyak perusahaan yang mempunyai pandangan seperti itu, dan saya pun membayangkan jika banyak perusahaan sadar akan hal itu, tidak akan banyak kaum dhuafa di negeri kita. Mumpung Ramadhan mari kita berdoa supaya banyak yang perusahaan yang semakin sadar dan mau peduli dengan sekitarnya. Bukan sekedar sumbangan artifisial tetapi benar-benar memberdayakan masyarakat sekitar.
Menjelang berbuka, antrean pun mengular menuju meja makan, dengan tertib adik-adik dari berbagai panti asuhan berbaris rapi. Dan saya pun tentu saja ikut berbaris berharap dapat paket berbuka yang bau harumnya sudah menguar kemana-mana sejak sore.
Satu hal yang selalu membuat saya bahagia berkumpul dan berbagi dengan kaum dhuafa adalah mengamati wajah polos anak-anak yatim piatu. Mereka begitu sederhana tanpa beban padahal kehidupan mereka sulit luar biasa. Kondisi mereka membuat saya berkaca pada diri sendiri, apa yang terjadi dalam hidup saya belum seberapa dibandingkan kesusahan mereka. Dan betapa saya selama ini kurang bersyukur kepada-Nya..
Tuhan menitipkan sebagian rizki yang menjadi hak mereka pada kita, masih tegakah kita mengambilnya?
Selamat berpuasa, semoga ibadah kita diterima dengan kasih sayangNYA bukan dengan hitungaNYA.
oiya, saya udah lama kaya’nya ga ikutan acara seperti ini.. menjadi panitia dan juga salah satu pengurus, dan bukannya peserta..
memang, rasanya melegakan dan juga sekaligus refleksi diri supaya lebih bersyukur, dan lebih berbagi (jika nantinya rezeki mencukupi)
Hai Bapak keren, terimakasih sudah berkunjung dan ngobrol di sini :)
keren!
pastinya menyenangkan ya? bukan karena acaranya, tapi karena ngelihat mereka bahagia… :’)
semoga semangat waktu bulan Ramdhan masih akan tertinggal walau bulan puasa telah berakhir :)
yuhuuuu keren kalau bisa membuat anak-anak itu senang. kadang jg mengharukan
bulan ini aku baru bukber “beda” baru sekali, dengan para penderita kusta.
:)
wuiiih keren tuh bukber sama penderita kusta, pasti mengharu biru yaa… :’) Semoga semua orang yang kurang beruntung mendapatkan keberuntungan berlipat ganda di bulan Ramadhan ini dan seterusnya. Amin
Menyentuh mbak. ada hak orang lain dalam pendapatan kita.
Terimakasih Eka…:’)