9 Juli 2010

Risau dengan kondisi pekerjaan dan pengin belajar banyak tentang bidang baru. Pengin belajar sama praktisi langsung biar dapat ilmu sekaligus pengalamannya. Pindah bidang diusia karir lebih dari 10 tahun sungguh tidak mudah. Belajar  dengan praktisi adalah salah satu cara mempercepat proses pemahaman bidang baru. Begitulah pikiran saya kala itu. Akhirnya memberanikan diri menyapa CEO advertising minta diajarin tentang copywriting. Begitulah cikal bakal terjadinya Akademi Berbagi. Tidak pernah terpikirkan sejak awal akan membuat gerakan yang besar dan menyebar. Yang penting bisa belajar dari para praktisi langsung dengan mudah dan mengajak teman-teman yang lain yang juga pengin belajar.

9 Juli 2013

Tak terasa sudah 3 tahun gerakan Akademi Berbagi, dengan 200 relawan pengurus yang bahu membahu menjalankan kegiatan ini secara konsisten. Perjalanan yang tidak mudah, banyak persoalan dan kesulitan yang menghadang, tetapi kami secara bersama-sama sadar harus terus berjalan dan memberikan manfaat buat sekitar. 3 tahun bersama bergandengan tangan dengan gembira karena Berbagi Bikin Happy!

Pelajaran apa yang kami terima?

Selain ilmu yang terus dibagi secara gratis dan kami bisa belajar langsung dari para praktisi tanpa disadari di awal, ternyata Akademi Berbagi menjadi tempat membangun jejaring dan banyak kesempatan yang tercipta. Selama ini antara kesempatan dan orang yang membutuhkan seringkali tidak terhubung dan kemiskinan bukan soal pendidikan dan pendapatan tetapi juga kesempatan. Di Akademi Berbagi kami menghubungkan kesempatan dengan membuka kelas tatap muka untuk semua orang tanpa perbedaan status, strata sosial, agama ataupun geografis.

Connecting Opportunity

Begitulah Akademi Berbagi sekarang. Selain belajar dan berjejaring kami menghubungkan kesempatan dan memberikan peluang untuk maju dan berkarya lebih baik untuk semua orang yang mau dan membutuhkan . Beberapa contohnya adalah relawan pengurus yang kemudian mendapat kesempatan kerja yang lebih baik, peluang bisnis dan keberanian membuka usaha. Kesempatan seringkali hanya berputar di satu lingkaran, di Akademi Berbagi kami mencoba melebarkan kesempatan kepada lebih banyak orang.

Meet The CEOs

Merayakan ulang tahun yang ketiga, Akademi Berbagi ingin membuka kesempatan yang seluas-luasnya kepada teman-teman relawan dan masyarakat untuk berelasi langsung, tidak tanggung-tanggung yaitu para CEO orang yang kedudukannya paling tinggi di perusahaan. Pemimpin yang pasti mempunyai ilmu yang bisa ditularkan dan bisa memberikan contoh tentang kepemimpinan yang sesungguhnya. Bersama Kartu Halo Telkomsel yang mendukung penuh kelas istimewa ulang tahun Akademi Berbagi kami ingin memberikan kesempatan kepada relawan dan masyarakat umum untuk belajar langsung dengan CEO tentang leadership, etos kerja, disiplin dan kemauan kuat untuk bangkit dari setiap kegagalan. Perjalanan panjang sampai duduk di pucuk pimpinan bukan perkara mudah dan banyak pelajaran yang bisa dibagikan. Harapannya kita bisa belajar dan mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan masing-masing apapun aktivitas dan kedudukannya.

Berikut ini cerita yang bisa kita ambil dari para CEO :

Mardi WU – CEO Nutrifoods Indonesia & Handry Satriago – CEO General Electric Indonesia

dengan moderator Anchor kondang Prabu Revolusi

 

Mardi Wu

Ketika kita diberi kepercayaan, kita harus bisa berbagi lebih untuk orang-orang

I will contribute (not as a teacher but as CEO) everything I can

Ketika saya dapat kepercayaan, saya ingin bertindak bagaimana kepercayaan itu bisa jadi bermanfaat buat orang lain

Bisa jadi karena saya gak pernah bercita-cita jadi CEO yg membuat saya akhirnya dipercaya jadi CEO

Dalam skala 1-10, enaknya jadi CEO itu ada di angka 7, jadi guru baru ada di angka 10

Bisnis harus punya value yang lebih tinggi daripada hanya sekedar menghasilkan uang

Hidup sehat dimulai dari kebiasaan yang sehat

Saya sudah terbiasa hidup paling susah jadi apa yg saya peroleh skrg ini bonus yg harus dibagikan utk sosial

Bangsa Indonesia hrs punya kepercayaan diri bahwa kita sejajar dg bangsa lain. -> Be a market leader

Kadang-kadang gak ada hal yang harus kita cari dalam hidup

Volunteer professionalism bukan berarti jd volunteer hrs dibayar, tp bagaimana kt bs melakukannya secara profesional

 

 Handry Satriago

All of us maybe tired dg jargon Indonesia is a future market. So you have to treat Indonesia as a NOW market

Menjadi leader berarti harus berani menyuarakan pendapatmu

Kita jarang memiliki CEO asli indonesia, padahal sbg orang Indonesia harusnya kita bisa lebih mengerti tentang keadaan pasar.

CEO is just a title. The most important thing is I finally found what I wanna do in the company

Business is not always about money! If you make the country grow, the people grow, then your business will be

It is really important in business is to satisfy and have an engagement with your costumer

Bisa mengembangkan potensi talent lokal itulah yang menjadi passion saya sekarang

Engagement will grow only if customers feel they got something. The key is people! Develop your people,your talents

Penting sekali membangun “Indonesian people” agar siap untuk dunia internasional

Olah raga itu penting buat menjaga kesehatan. Karena menjaga stamina itu penting ketika kita menjadi CEO

Untuk menjadi sukses, biasanya kita sudah pernah menjani hidup penuh penderitaan

To be something great, you have to do through something hard

Leader itu seharusnya menjadi seseorang yang dapat mengembangkan leader selanjutnya

Sharing is the simplest thing that we can do to develop another people.

Culture really matter. So you have to think locally

Poin pertama dalam membangun gerakan volunteerism adalah membentuk kebanggaan

Karena manusia gak akan bisa membuat planning yang begitu sempurna sehingga menghindari problem

The most important thing is you have to ENJOY what you are doing

 

Selamat ulang tahun Akademi Berbagi, perjalanan 3 tahun memberikan kita banyak pembelajaran. Semoga gerakan ini semakin solid dan besar sehingga semakin banyak yang mendapatkan manfaatnya.

Akademi Berbagi – Berbagi bikin HAPPY!

*foto by : Motulz & Reje

7 Replies to “3 Tahun”

  1. KAyaknya comment ini bakal muncul dgn avatar Robert Pattinson deh ._.

    I love how those CEOs open our eyes that even as CEO, they don’t get carried away by tittle. Pak Mardi bilang “Saya biasa makan tempe..selebihnya bonus.”

    Pak Handry dengan semangatnya menjadikan Indonesia dan orang2nya untuk punya nama di dunia global.

    Pada akhirnya CEO hanya menjadi bagian dari hidup mereka karena mereka menemukan value yang lebih besar daripada uang.

    Kalau nggak jadi relawan Akademi Berbagi, aku nggak bisa belajar dan kenal langsung dengan orang2 hebat itu dan masih banyak yg lainnya.

    Berbagi memang bikin happy!

Tinggalkan Balasan