Diantara kepenatan Jakarta, pergi ke tempat yang memiliki suasana berbeda selalu menyenangkan. Apalagi tempat-tempat yang sangat dekat dengan alam. Betonisasi dan sumpekisasi Jakarta membuat  laut dan gunung jadi oase yang dinanti. Konon biar tetap ‘waras” kita harus selalu menyempatkan diri melakukan perjalanan (travelling).  Selain mengistirahatkan badan dan isi kepala, bertemu orang-orang baru memberi pengalaman dan pembelajaran baru.

Adalah sebuah jaringan hotel ASTON – Fave di bawah naungan Archipelago International yang mengundang aku dan anakku beserta teman-teman untuk mencicipi keindahan bumi Lombok dan pulau kecil Gili Trawangan. Saking semangatnya dari sebulan sebelum pergi udah deg-degan membayangkan indahnya Lombok dan Gili. Apalagi  perjalanan kali ini pas banget dengan selesainya anakku menghadapi ujian kelulusan sekolah. Ohya kostum juga harus dpersiapkan dengan maksimal supaya paripurna. Catet yang terakhir juga penting dalam setiap perjalanan.

Sampailah waktunya kami ber-sepuluh dengan teman-teman blogger : Ndorokakung beserta anak istri, aku bawa anakku Kika, Mas Burhan Abe dari MALE, Ivan Loviano, Dimas Novriandi, Aralle dan Imam – berangkat dari Jakarta menuju Lombok NTB. Aku sendiri sudah beberapa kali ke Lombok dalam rangka pekerjaan atau mengunjungi saudara, tapi baru kali ini pergi khusus dalam rangka jalan-jalan dan bersenang-senang. Apalagi anakku, dia seneng minta ampun. Katanya ini perjalanan kedua keluar dari pulau Jawa. Sebelumnya, dia pernah ke Bali. Duh nak, semoga kamu punya kesempatan jalan-jalan ke berbagai pulau di Indonesia. Indah banget!

Pemberhentian pertama.

Setelah sampai di bandara Lombok, yang sekarang pindah di Praya kurang lebih 45 menit dari pusat kota Mataram, aku beserta rombongan wajib mengunjungi tempat makan bernama : Nasi Balap Puyung Rumah Makan Cahaya, letaknya dekat dengan bandara. Peringatan : kalau gak doyan pedas jangan lupa minta gak pedas. Karena stelan otomatis nasi balap puyung itu pedas. Sudah pasti ada temannya yang selalu menyertai yaitu : plecing kangkung. Dua makanan khas Lombok yang wajib dinikmati.

Warung Nasi Balap Puyung foto nyomot punya Alle
Warung Nasi Balap Puyung, foto nyomot punya Alle
penampakan Nasi Balap Puyung dan temannya Plecing Kangkung
penampakan Nasi Balap Puyung dan temannya Plecing Kangkung

Pemberhentian Kedua.

Sudah kenyang? Sudahlah pastinya. Kami pun menuju desa Sade di wilayah Rembitan, yaitu sebuah desa yang masih memegang adat Sasak secara penuh. Baik rumah tinggal, budaya dan kebiasaan. Rumah adat Sasak terkenal menjadi icon untuk souvenir. Selain itu, cara pemeliharaan lantai rumah terbilang unik yaitu setiap seminggu dua kali lantai yang terbuat dari tanah liat dipel dengan kotoran sapi segar supaya lantai semakin kuat dan licin. Waktu aku masuk, baru saja dipel kemaren, tetapi bau kotoran sapi sudah hilang. Tidak ada tempat tidur atau perabotan banyak, hanya perlengkapan dapur sederhana dan tirai penutup ruangan. Pembagian kamar berdasarkan kebutuhan. Hanya anak perempuan yang tidur di dalam kamar, lainnya di ruang terbuka depan kamar. Semua tidur di lantai beralaskan kain.

Setiap perempuan di desa Sade harus bisa menenun, karena untuk menjadi istri dia harus menenun kain sarung 3 buah : untuk calon mertua, calon suami dan untuk diri sendiri. Satu sarung biasanya dibuat dalam waktu satu bulan lebih. Kalau belum bisa menenun, perempuan susah mendapatkan jodoh. Di desa sade kebanyakan jodohnya dari situ-situ juga, karena harus satu suku. Entahlah bagaimana sistem perjodohannya kalau jumlah lelaki dan perempuan tidak imbang. Persaingan ketat, sodara!

Sade 1

sade 2

sade 3

sade 4

sade 5

sade 6

 

Pemberhentian Ketiga.

Pantaaaaiiii!!! Sudah lama sekali pengin berkunjung dan melihat Pantai Tanjung Aan yang lagi kesohor, setelah pantai Senggigi agak meredup namanya. Pantai dengan pasir putih  indah, sayang fasilitasnya belum memadai serta kebersihan kurang terjaga. Tips ke Tanjung Aan kalau tidak berniat membeli sesuatu jangan melihat-lihat, nanti kamu akan dikerubuti banyak pedagang dan akan dikejar terus sampai mobil. Ada beberapa kejadian sampai mobilnya dihadang oleh para pedagang. Lepas dari segala kekurangannya, pantai ini harus masuk daftar kunjungan wajib, kalau ke Lombok.

Tanjung Aan 1

tanjung Aan 2

tanjung aan 3

tanjung Aan 4

tanjung aan 5

 

Pemberhentian Keempat

Setelah berpanas-panas ria di Tanjung Aan, penginnya pasti masuk ke hotel yang adem dan nyaman. Akhirnya sampai juga di Hotel Fave Langko Lombok setelah sebelumnya makan siang ayam taliwang dan sop bebalung, makanan enak khas daerah Lombok. Fave Langko hotel  walaupun hotel budget ternyata lebih bagus dari hotel budget pada umumnya, fasilitasnya pun lebih lengkap. Lokasinya di tengah kota, sehingga cocok buat yang mau kerja ataupun vakansi karena dekat kemana-mana. Satu hal yang sangat aku suka dari hotel ini, disamping tempat tidur ada colokan! Penting banget kan di jaman kekinian! Sebelum masuk kamar, kami disambut oleh Manager Fave Langko Hotel yang ramah dan sigap membantu.

fave 1

 

fave 2

fave 5

fave 6

fave 7

 

Pemberhentian Kelima.

Esok harinya, kami beserta rombongan melanjutkan perjalanan ke Gili Trawangan. Ini perjalanan pertamaku ke Gili Trawangan, gak sabar pengin melihat pulau yang sangat kesohor. Semua sudah tahu, jika di pulau-pulau Gili tidak ada kendaraan bermotor, adanya sepeda atau cidomo. Jadi tips-nya lagi nih, kalau ke Gili jangan bawa koper besar, capek book… ngangkutnya! Bisa sih diangkut cidomo tapi ya kalo kegedean repot juga. Karena naik dan turun ke kapal mesti diangkat sendiri. Setelah menyeberang kurang lebih 30 menit, di Gili langsung disambut dengan puluhan sepeda. Jadi masing-masing peserta gowes menuju ASTON Sunset Beach Resort. Tempat kedatangan kita di posisi matahari sunrise, jadi kalau ke ASTON hampir memutar setengah keliling, tepat dibalik dermaganya. Tenaang… pulaunya gak besar, tapi mayan juga nggowesnya, apalagi kalau gak pernah olahraga. Di ASTON kita bisa mendapat pemandangan sunset yang indah banget dan pastinya party yang seru sepanjang malam di pinggi pantai karena pas malam Minggu. Ohya kalau ada acara party, di ASTON juga menyediakan berbagai stand makanan serta Chef khusus buat BBQ-an.

gili 1

gili 2

gili 6

gili 7

gili 15

 

Ngomongin hotelnya, ASTON Sunset beach resort ini nyaman buat ditinggali bersama keluarga. Selain tempat tidur yang besar, masih ada sofa yang cukup luas untuk tidur jadi kalau bawa anak cukup lega. Lagi-lagi soal colokan, ASTON Sunset Beach Resort ini juga memasang colokan tepat di samping tempat tidur. Itu penting banget kan! Ngecas HP nya bisa sambil tidur-tiduran dan tetap bisa upload dan update. Gak puyeng deh cari colokan, karena kanan kiri kasur ada. Kalau memeilih hotel buat liburan, kolam renang jadi poin penting buat aku dan anakku. Karena kami doyan main air. Kolam renang di ASTON cukup luas buat berenang dan bermain.

gili 3

gili 5

gili 8

DSC_0512

 

Menjelang malam, pesta pun dimulai. Partyyyyy!!! Selain musiknya yang seru abis, juga ada stand-stand berbagai makanan dan barbeque di pantai dengan ikan segar menggoda. Kenyang dan happy deh pokoknya.

gili 12

gili 9

gili 10

gili 14

gili 13

 

Liburan yang gak pernah terlupakan. Menginap di ASTON Sunset Beach Resort dengan pemandangan indah dan Fave Hotel Langko yang fasilitas dan service-nya menyenangkan, serta teman-teman yang seru! Kapan lagi bisa liburan seperti ini. Selama perjalanan kami ditemani Mba Shinta dan Mba Happy dari Archipelago International yang mengelola jaringan ASTON. Terimakasih banyak Mba Shinta dan Mba Happy atas trip yang sungguh berkesan. Sampai jumpa lagi di trip berikutnya. Atau party di Bali? Ha ha ha …..

 

NB : Ohya kita dapat bonus lo dari Mba Shinta, paket snoorkling di Gili Meno. Sayang gak sempet foto-foto banyak, karena sibuk deg-degan nyebur laut. Maklum sudah umur :)

photo by @iphann
photo by @iphann
photo by @iphann
photo by @iphann

 

 

 

 

4 Replies to “Antara Lombok dan Gili Trawangan”

Tinggalkan Balasan