saya dan Dick Costolo CEO twitter
saya dan Dick Costolo CEO twitter

Setelah malam sebelumnya menghadiri pesta peresmian pembukaan kantor twitter di Indonesia @twitterID, yang dihadiri para pelaku industri digital dari yang paling senior sampai yang baru, kemudian jadi berasa reuni juga dengan teman-teman lama, pagi hari diundang breakfast meeting terbatas dengan CEO twitter : Dick Costolo @dickc.

Twitter hadir di Indonesia, menyusul setelah sebelumnya  Facebook juga buka kantor di sini. Beberapa kali bertemu dengan orang-orang twitter untuk berdiskusi tentang gerakan sipil online dan public policy sebelum pembukaan kantornya secara resmi di Indonesia. Sebagai founder salah satu gerakan yang lahir dari twitter, tentu berharap sangat besar dengan kehadirannya. Bagaimana pun juga twitter sudah menjadi alat yang powerfull untuk menggerakan massa. Dari urusan protes yang bersifat sektoral, hingga kebijakan pemerintahan. Contoh yang paling fenomenal mungkin gerakan #koinuntukPrita yang kemudian berlanjut dengan banyak gerakan seperti #saveKPK #salamduaJari dll. Saya sendiri pernah membantu membangun gerakan masyarakat Pekanbaru di social media, terutama twitter yaitu menyuarakan bencana asap yang menimpa Pekanbaru secara nasional melalui gerakan #melawanasap hingga membuat Presiden mengeluar pernyataan di twitter kemudian dilanjutkan datang ke Pekanbaru, setelah sebelumnya Gubernur dan Walikotanya entah ngungsi di mana.

peserta breakfast meeting dan tim dari twitter
peserta breakfast meeting dan tim dari twitter

Obrolan sarapan dengan CEO twitter juga membicarakan tentang gerakan NGO melalui online, apa saja yang telah dilakukan dan bagaimana pembelajarannya. Twitter juga memiliki berbagai pengalaman terutama di Amerika tentang bagaimana gerakan masyarakat menggunakan twitter baik sebagai tools informasi maupun data. Sudah pasti twitter memiliki data yang sangat besar dari seluruh dunia hasil kicauan para pemilik akun. Dari data yang tumpah ruah tersebut, ada yang sampah tetapi banyak juga data yang bisa diolah dan digunakan untuk kepentingan baik dari segi bisnis, pemerintah maupun NGO. Dalam pertemuan tersebut ada beberapa teman yang sudah saya kenal baik di gerakan non profit yaitu : Ollie Salsabeela, Kang Farhan, Mba Smita dan Mas Donny BU. Saya banyak belajar, dari mereka, bagaimana menggunakan teknologi untuk melakukan perubahan yang signifikan.

Dick Costolo orang yang formal dan serius, sebagai pimpinan tertinggi twitter sebuah platform social media, menurut saya kelewat serius. Ohya pimpinan tertinggi twitter di Indonesia Rick Mulia juga nampak serius sih. Berbeda dengan petinggi Facebook, Mark, yang lebih santai dan kasual. Saya pun kemudian menduga bahwa kehadiran twitter di Indonesia mungkin akan lebih banyak dealing dengan Pemerintah dan NGO untuk berbagai urusan public policy dan gerakan masyarakat sipil. Kampanye twitter yang diusung @twitterforgood menjadi sinyal selain pertemuan pentinggi twitter dengan wakil Presiden dan Menkominfo.

Sesungguhnya, saya sendiri sedang menebak-nebak apa rencana twitter di Indonesia. Semoga pertemuan dengan Dick Costolo dan pembukaan kantor twitter di sini bisa mendorong perubahan yang lebih baik. Minimal Akademi Berbagi @akademiberbagi, bayi yang lahir dari twitter bisa mendapatkan manfaat yang lebih besar dan tentunya berharap ada kolaborasi yang signifikan.

Dalam undangan breakfast meeting, tertulis mengenalkan diri kepada Dick dalam 140 karakter. Dan saya pun bingung, bagaimana ngomong dalam 140 karakter, kalau ngetwit mah jagolah! Oke daripada bingung bagaimana kalau gini aja:

Hi Dick, give me 140 characters and i’ll change the world!

Jangan serius-serius, nanti jadi CEO lo! :D

2 Replies to “Bertemu Dick Costolo”

  1. Hahahaaaaa… Kaku yah dia mbak, mungkin karena tekanan setelah IPO untuk segera datangkan income yang sustain.. *serius juga.. hahahaaaa

Tinggalkan Balasan