Salam 3 jari!
Persatuan Indonesia!
Selamat Pak Jokowi, hari ini anda ditetapkan sebagai Presiden RI berdasarkan hasil keputusan KPU atas pemilihan langsung. One man one vote!
Dari semua Pemilu, ini Pemilu yang paling emosional . Banyak orang terlibat dan turun langsung, bukan hanya menyatakan dukungan terbuka tetapi juga bekerja untuk memperjuangkan kemenangan Bapak tanpa dibayar atau dijanjikan kekuasaan. Banyak relawan – relawan bermunculan, dan itu sangat menggembirakan buat saya yang 4 tahun ini berjuang bersama teman-teman Akademi Berbagi untuk mengangkat relawan kembali menjadi trend di negeri ini.
Ada dua hal yang membuat saya menuliskan ini.
Pertama : ketika saya datang ke stadion GBK dalam Konser Salam Dua Jari. Saya melihat langsung bagaimana ribuan masyarakat datang berduyun-duyun tanpa dikerahkan, tanpa bayaran, masing-masing membawa baju yang mereka punya, ada yang kotak-kotak, ada yang putih, ada batik, tidak seragam. Semua datang hanya karena disatukan oleh satu orang: Jokowi. Belum lagi para artis dan pekerja seni yang rela bekerja tanpa dibayar (malah mungkin mereka nombok) untuk mempersiakan konser besar ini. Ini bukan kerja biasa, ini kerja luar biasa. Belum pernah saya melihat orang datang berduyun-duyun dengan sukarela karena poilitik! Partisipasi publik yang demikian besar mampu menngoncangkan stadion yang begitu besar. Saya gak perlu bicara panjang lebar, hasil foto yang kemudian beredar bercerita kemegahan konser tersebut dan membuat banyak orang merinding. People power! Saya beruntung menjadi saksi sejarah, datang ke konser tersebut karena saya tidak yakin akan terluang lagi 5 sampai 10 tahun ke depan.
Kedua: Ketika saya pulang kampung, bertemu ibu saya.Beliau adalah perempuan yang usianya 70 tahun lebih, ketua organisasi perempuan di kampung saya, pembela Jokowi sejati. Ibu saya bercerita, bagaimana perjuangannya bersama ibu-ibu lain dalam memenangkan Jokowi. Ketika tabloid Obor Rakyat beredar,kampung saya gempar, berkali-kali Ibu saya ditanya orang tentang isi Obor Rakyat yang sangat menakutkan apalagi bagi kaum Islam. Ibu menunggu penjelasan dari partai pengusung Jokowi, tetapi tidak ada penjelasan sedikit pun. Tanpa berpikir panjang, beliau bergegas ke Solo menuju pesantren Al Muayyad . Bapak Jokowi pasti tahu pesantren tersebut dan bagaimana pengaruhnya buat orang Solo dan sekitarnya. Ibu menghadap ibu Nyai dan menanyakan langsung tentang apa yang dituliskan oleh Obor Rakyat. Setelah mendapatkan penjelasan, Ibu kembali ke Salatiga dan langsung mengumpulkan para kyai, ustad, tokoh lokal dan masyarakat dengan modal seadanya di sebuah rumah makan, kemudian memberikan penjelasan dan klarifikasi atas Obor Rakyat. Ibu pun membuat selebaran tentang fakta-fakta Jokowi kemudian diperbanyak dan disebarluaskan sendiri. Sampai saat ini saya masih melihat tumpukan fotokopi Fakta Jokowi di rumah. Apa yang ibu saya lakukan bukan tanpa resiko, semua orang Salatiga tahu Walikota dan wakilnya adalah pendukung Capres kubu sebelah, dan ibu membuat pertemuan atas inisatif sendiri, sampai kemudian salah satu pengurus ormas berujar: “Ibu aja berani bikin pertemuan klarifikasi, kita juga harus berani“. Kemudian mulailah di sana-sini ada pertemuan menangkal tabloid Obor Rakyat yang sudah sangat meresahkan. Para Ibu Nyai pun menggelar pengajian, mengerahkan santri-santrinya untuk membaca Shalawat Nariyah demi keselamat dan kemenangan Jokowi. Walaupun beberapa pengajian mereka ditentang, tetapi tetap jalan terus. Ternyata tidak hanya sampai disitu saja, Ibu masih menerima berbagai SMS fitnah, hasutan dan berbagai macam hal negatif tetapi Ibu tidak goyah keyakinannya untuk membela Jokowi. “Jokowi orang baik, dan aku percaya itu. Fitnahnya luar biasa jahat, aku gak bisa diam saja”
Dari dua hal di atas, saya ingin menyampaikan pesan kepada Bapak Joko Widodo sehubungan dengan kemenangannya sebagai Presiden.
Bapak Joko Widodo yang disayangi rakyatnya,
Anda terpilih dan melaju di atas kursi nomer satu republik ini karena keringat banyak orang. Mereka yang bergerak tanpa bayaran tanpa janji kekuasaan bahkan harus keluar tenaga dan uang. Mereka ikhlas melakukan ini, karena mereka percaya Bapak bisa mengemban amanat rakyat dengan baik dan membawa perubahan bagi negeri ini. Mereka rindu pemimpin yang manusiawi.
Bapak Jokowi, kemenangan anda tidak cuma-cuma. Anda berhutang pada ribuan bahkan mungkin jutaan orang yang dengan sukarela bergerak dan bekerja untuk anda. Hutang anda kepada rakyat lebih besar dari hutang anda pada partai dan koalisinya. Bagaimana Ibu saya – Ibu Nyai – santri bekerja, bagaimana Abdee SLANK – Jay Subiakto – Adib Hidayat – dan teman-teman bekerja tanpa ada harapan secuil pun bahwa akan ada imbalannya. Bahkan buat Ibu saya dan teman-temannya bermimpi untuk bertemu dan bersalaman dengan Bapak pun mungkin tidak berani. Lalu apa yang mereka inginkan? Kenapa semuanya rela bekerja tanpa iming-iming apapun, walaupun pekerjaan itu berisiko?
Tidak ada lain, hutang Bapak hanyalah mewujudkan harapan mereka. Harapan tentang pemimpin yang bekerja, pemimpin yang mengayomi rakyatnya tanpa pandang suku – agama – ras – keyakinan, pemimpin yang meletakkan kepentingan rakyat di atas kepentingan diri sendiri dan partainya dan bukan sekedar slogan. Pemimpin yang seperti selama ini telah Bapak lakukan di Solo dan di Jakarta, tapi dalam skala lebih besar: bangsa Indonesia. Bukan perkara yang mudah membereskan Indonesia dalam karut marutnya, tetapi saya percaya ketika rakyat menaruh harapan kepada Bapak, maka mereka pun mau bekerja membantu dan mendukung pemerintahan yang anda jalankan. Jangan sekali-kali menyakiti rakyatmu. Mungkin mereka akan diam saja, tidak membalas apa pun jika Bapak tidak melunasi hutang, tetapi anda akan menghancurkan sebuah harapan besar jutaan manusia yang telah mendukung dan membela anda. Apa artinya hidup ketika harapan itu hancur? Selesai Bapak, karena harapan lah yang menghidupkan.
Bapak Jokowi, anda menjadi sumbu bagi kehidupan jutaan manusia di sebuah negeri bernama Indonesia. Sebuah amanat yang luar biasa besar, karena di situ jutaan harapan kehidupan manusia disematkan. Dukungan langsung dari rakyat bisa sangat membantu atau sebaliknya justru menjatuhkan, tergantung bagaimana Bapak menjalankannya.
Sekali lagi, selamat Bapak atas kemenangan dan tanggung jawab barunya, bayarlah hutangmu pada rakyat yaitu : bekerjalah sebagaimana mestinya dan jaga amanah mereka.
Salatiga, 22 Juli 2014.
Hidup Jokowiii!!!!
Salam buat ibu ya mbak ^^
Semoga sehat selalu
Daerah Kragan-rembang pun Jokowi menang mutlak…
merinding, terharu. salam buat ibu :)
Luar biasa mas! Anda dan Ibu benar2 ikut merubah bangsa ini ternyata.
Salam 3 jari!
Semoga Jokowi dan JK benar-benar bekerja keras untuk rakyat Indonesia, dan semoga semangat bekerja yg benar ini ditularkan juga ke kabinetnya kelak, karena nyaris impossible kalau semua harus dilakukan Jokowi seorang diri. My prayer goes with you, Sir.
ah, kadang aku ngiri sama mereka yg pandangan politiknya sama dgn keluarganya.
tp lebih dr itu, aku pengen banget kalo rakyat bersatu padu mewujudkan kesejahteraan bersama.
ga mungkin tanpa kebersamaan. makanya aku berdoa supaya yg masih belum menerima hasil resmi bisa bersikap dewasa dan positif. toh ini bukan sekadar tentang kalah-menang, tapi bagaimana menumbuhkan harapan dan kepercayaan, kemudian merawatnya sepenuh hati.
semoga pemimpin baru negeri ini diberkahi, dan dapat menjalankan tugas nya dengan amanah. amin.
salam buat ibu, mba.
Kalo bisa artikel di publish di Kompasiana. Jokowi cukup familiar dengan kompasiana, bahkan mau datang saat diundang pihak kompasiana. Biar artikel ini bisa dibaca lebih banyak orang termasuk orang2 dekat Jokowi. Salam.
Mbak Ainun, salam hormat buat ibu. Anak hebat lahir dr ibu hebat :)
suwun Jeng Ai.. aku mbrebes mili membaca perjuangan ibunda dan rekan-rekan beliau.. ini people power. luar biasa. peluks
aku terharu bacanya. bahagia masih banyak rakyat indonesia yang peduli pada bangsanya, bukan hanya kepentingan pribadi atau golongan semata. salam buat ibu ya mbak.. semoga beliau selalu sehat dan dalam lindungan-Nya.
Bacanya saya langsung tersentuh, karena yang ibu anda lakukan persis seperti yang ibu saya lakukan di kampung halamannya Rangkasbitung Banten. Pernah saya tanya beliau “mah ngapain sih repot2 amet demi Jokowi?”. Dia jawab “bukan utk Jokowi aja sayang, ini utk rakyat Banten & Indonesia agar tdk terus2an termakan fitnah”. Semoga Tuhan menyertai org2 seperti ibu2 kita. Semoga jokowi-jk bisa mengemban tugas dgn baik & menjaga kepercayaan dri ibu2 kita.
Mengharukan sekali Mbak. Memang benar Vox Populi Vox Dei.
Salam buat ibunda tercinta.
Subhanallah, people power memang lebih kuat dibandig kekuatan fitnah
Terharu aku. Ibuku pernah sms: aku pasang spanduk Jokowi depan rumah. Ibuku dimusuhi tetangga yg muslim. Kami keluarga Katholik. Ibuku tnggal di kampung di Sby. Tetangga mencap Jokowi kafir krn didukung non muslim. Ibu saya tdk gentar. Pelan2 ibu jelaskan ke bu RT wkt ktemu belanja di tukng sayur. Ibu aku kirimin artikel2 yg meluruskan fitnah2 thd Jokowi. Ibuku pejuang sejati. Kdng ibu sedih dan tegang, demikian jg bpkku. Mrk pernah gak tidur krn tegang dan tensinya kumat. Jokowi mmg kesayangan rakyat.
Nangis akui baca tulisanmu Mas, salam buat ibumu yang hebat..
semua proses hingga sampe di pengumuman semalam bikin merinding, dan saya menaruh hormat yang sangat untuk individu2 seperti ibunya mba ai.. semoga beliau selalu dilindungi, dijauhakn dari segala malapetaka dan dijauhkan dari segala niatan orang jahat.. AMIN
Ibunda mbak Ainun keren bgt! Pantas putrinya jg keren he5x
Utk Indonesia yg lbh baik, kita kawal Pak Jokowi dan Pak JK.
Aku.. aku..
Sekeluarga gak ada yang condong ke parpol tertentu, tapi semua anggota keluarga berusaha membantu sebisanya. :’))
Etapi ini semacam teaser buat “lomba menulis kisah relawan Jokowi-JK” enggak sih? Ngehehe XD
Disini http://www.jokowi.id/siaran-pers/lomba-menulis-kisah-relawan-jokowi-jk-2/