Kemaren, Sabtu 2 Juni telah dilaksanakan mini launching buku dengan diskusi di Rumah Main Cikal di FX Jakarta. Sebuah forum kecil yang dihadiri kurang lebih 30 – 40 orang yang kebanyakan adalah ibu. Yang menyenangkan saya adalah sahabat-sahabat saya datang: Yenny Wahid mantan Bos sekaligus sahabat yang selalu “menggenggam” saya di saat-saat paling sulit. Dia selalu hadir dan membantu menguatkan saya untuk terus bangkit dan maju. Terimakasih, Yen..

 

Sahabat lainnya adalah gerombolan Ibu-ibu kece yang saya kenal waktu anak saya TK, kami biasa menyebut Bubu Cherry (Ibu-Ibu dari TK Cherry) yang masih kompak hingga hari ini (anak saya sudah kelas 3 SD sekarang). Mereka adalah : Ayu Estrellita, Anggie, Puri, Havitri, Marina dan Mba Femmy. Aaah..kehadiran kalian sangat berarti dan bikin saya terharu hingga kini. peluk semua Bubus :’)

 

Bukan cuma mereka, sahabat saya yang lain yang hadir adalah : Mas Silih, teman kerja kala di Istana Presiden. Senang dia menyempatkan datang di sela-sela aktivitasnya yang padat. Saya tahu dia selalu akan mendukung saya kala susah dan senang. Fanabis atau saya biasa panggil KW sahabat yang saya kenal jaman blogger dan komunitas online muncul. Di komunitas Bunderan HI saya mengenalnya dan dia selalu membantu serta mendukung kegiatan saya. Kalian membuat saya senang luar biasa, kalian mau datang di antara mayoritas ibu-ibu, terimakasih :’)

Dan berikutnya adalah sahabat yang saya peroleh dalam aktivitas saya di Akademi Berbagi. Mereka bukan lagi sekedar teman, tetapi sebuah keluarga yang menyenangkan. Terimakasih sudah hadir untuk saya: Mellga, Ranume, Adit, Umar dan Lia. Gak cukup kalau sekedar terimakasih, karena kalian sungguh berarti untuk saya :’)

 

Selain sahabat, acara tersebut dihadiri oleh teman-teman dan keluarga penulis, termasuk Kakak-kakak dan sepupu saya yang menyempatkan hadir untuk mendukung saya. Ohya diantara yang hadir tampak Andrea Hirata penulis Laskar Pelangi, dia hadir sebagai sahabatnya Mba Dian – salah satu penulis buku tersebut. Saya percaya saudara dan teman-teman yang membuat kami bertiga bisa berbicara dan menuliskan buku ini. Dukungan mereka yang membuat kami bisa berjalan tegak hingga kini.

Bersama 2 penulis lainnya Mba Mia dan Mba Dian (Mba Rani penulis satunya lagi tidak bisa hadir karena di Bali) kami berbagi cerita tentang pengalaman menjadi single parent dan kenapa membuat buku The Single Moms. Dengan dipandu Mba Afi dari Mommiesdaily acara diskusi itu menjadi haru biru penuh airmata tumpahan para single moms yang hadir. Dan acara tersebut berubah menjadi arena curhat, karena ternyata banyak yang masih terhimpit masalah tetapi tidak berani mengungkapkan kepada lingkungan masing-masing. Seperti sebuah kesempatan untuk mengeluarkan sejenak himpitan hidup mereka, karena yang hadir sebagian besar adalah Single Moms sehingga seperti sebuah forum supporting untuk mereka.

 

Usai acara tersebut saya kemudian termenung, ternyata banyak sekali para orang tua tunggal yang (masih) dalam masalah yang cukup besar dan belum menemukan “jalan” untuk menapaki hidupnya secara normal. Soal stigma dan financial menjadi problem yang banyak diangkat di dalam diskusi tersebut. Karena di forum tersebut terbatas secara waktu dan pesertanya, saya memberanikan diri berbagi pengalaman bagaimana saya menjalani hidup saya sebagai orang tua tunggal di twitter. Bukan berarti saya sudah ahli atau bebas dari masalah tetapi pengalaman saya mungkin bisa sedikit membantu walaupun tidak ada satu pun tips yang jitu untuk semua Ibu tunggal, tetapi setidaknya pengalaman saya bisa jadi cermin atau referensi untuk Ibu tunggal lainnya. Mungkin saja saya salah, dan Ibu yang lain bisa belajar dari kesalahan saya.

 

Apa yang saya tulis di twitter dengan hestek #ortutunggal saya rangkum di sini, semoga ada manfaatnya. Dan buat para orang tua tunggal di mana pun kalian adalah pejuang kehidupan yang sesungguhnya :’)

 

Kemaren udah dilaunching buku #TheSinglemoms syukur alhamdulillah semua lancar. Ada hal2 yg menarik utk dituliskan #ortutunggal

 Masalah terbesar soal #ortutunggal di bahas ditulis di buku #TheSinglemoms : financial, waktu, stigma dan parenting #ortutunggal

 Masalah stigma masih jd problem besar di kampung besar yg namanya Indonesia :) #ortutunggal

 Dulu saya tidak berani mengungkap status krn takut dicap buruk atau diisengin. Saya pun memilih teman2 yg gak ribet dgn status #ortutunggal

 Krn mendengarkan omongan negatif itu menguras energi, pdhl sy hrs berjuang menghidupi sendiri keluarga saya #ortutunggal

 Seringkali sy berbohong ttg status saya, demi amannya dan sy bisa konsen ngurus keluarga dan nafkahnya #ortutunggal

 Tetapi kalo di lingkungan tertentu sudah tidak bisa berbohong lagi, ya apa boleh buat #ortutunggal

 Pernah sih ada yg ngomong: “loh janda ya, waah harus ati2 niih! Suami hrs dijagain” #ortutunggal

 Reaksi saya, kadang saya tersenyum, kadang diam dan berlalu, terkadang kalau mereka nyerocos terus dan nyakitin .. #ortutunggal

  Pernah ada yg nyakitin bgt sy pun bilang: maaf saya tidak tertarik dengan suami2 anda, kemudian berlalu #ortutunggal

 Tetapi pd akhirnya sy sampai pd titik kesadaran dimana kita tidak bisa mengubah apa yg orang lain katakan atau pikirkan #ortutunggal

 Bahasa saya, ya sudahlah..ngapain mimpi ngubah dunia wong ngubah diri sendiri aja repot #ortutunggal

 Saya pun bekerja keras utk menghidupi keluarga dan melakukan hal-hal yg berguna dan bikin saya senaang #ortutunggal

 Soal omongan orang, lupakanlah. Toh kita semua termasuk saya emang hobi ngomongin orang, ya nggak siih :)) #ortutunggal

 Soal stigma, ya biarkanlah kalo kita melakukan hal baik masak iya sih dicap buruk terus. Dunia tetap adil kog :) #ortutunggal

 Yg paling menakutkan ketika jadi #ortutunggal ituuuuu… Financial. Bagi sebagian orang mempengaruhi keberanian memutuskan. Ya nggak sih?

 Kayak mau loncat tapi gak pake parasut ya? #ortutunggal

 Tetapi menurut saya sebenarnya masalah yg paling penting justru mental dan emosi #ortutunggal

 Jangan mengambil keputusan besar ketika emosi tinggi dan mental lg berantakan #ortutunggal

  Ketika mental sudah siap, dan emosi jauh tertata jalan terang utk menyelesaikan masalah termasuk finansial akan terlihat kog #ortutunggal

 Ketika hati kalut pikiran berantakan rasanya semua jalan tertutup. #ortutunggal

 Tetapi kita bisa lebih tenang, mengikhlaskan, dan berdamai dgn diri sendiri biasanya jalan akan kelihatan #ortutunggal

 Walaupun sy paham betul, siapa yg tidak kalut dan mental hancur lebur ketika akan jd #ortutunggal

  Untung ada ibu sy yg punya kata2 mujarab. Begini kata beliau: .. #ortutunggal

 1.Apa yg kamu takutkan? Allah punya semuanya. Mintalah dgn rendah hati,pasrahkan urusanmu padaNYA #ortutunggal

 2.Di dunia itu tdk ada yg abadi. Susah itu gak akan lama, begitu juga senaang gak akan selamanya #ortutunggal

 Berbekal 2 kata ajaib ibu sy, iya kenapa hrs terpuruk lama toh hidup itu isinya susah dan senaang bergantian #ortutunggal

 Dan Allah punya semuanya. Kalau saya takut, saya berbicara dgnNYA dlm hening malam #ortutunggal

 “Ya Allah saya takut, berilah sedikit keberanianMU utk-ku melangkah” setelah itu biasanya sy lebih lega #ortutunggal

 Saya percaya setiap kesulitan yg menimpa, Allah melipatgandakan kekuatan kita #ortutunggal

 Hingga detik ini banyak “keajaiban” yg saya terima. Disaat2 terjepit ada saja pertolongan. Tangan Tuhan selalu turun untuk saya #ortutunggal

  Sampai saat ini saya juga suka takut, cemas dan emosi. Namanya juga manusia, ya gak sih :)) #ortutunggal

 Yg penting, dunia gak berakhir kog ketika jadi #ortutunggal

 Jangan repot menyalahkan orang lain, apalagi diri sendiri. Saya lebih mikir ini jalan hidup utk sy belajar #ortutunggal

Jangan pernah mau terpuruk lama-lama, krn waktu tidak pernah bisa ditarik kembali atau dibeli #ortutunggal

 Buat semua #ortutunggal salam hormat dr saya, perjuangan kalian luar biasa dan Tuhan beserta kita selalu :)

Akhirnya, pengalaman adalah guru yang paling berharga, dan pengalaman orang lain adalah guru yang berharga dan murah. Jadikan pengalaman saya di tulisan buku The Single Moms terbitan Buah Hati Books menjadi guru yang murah untuk kalian semua, sehingga bisa bangkit dan berjalan lebih cepat dari saya. Sukses yaa..

15 Replies to “Cerita Usai Launching Buku THE SINGLE MOMS”

  1. huwaaa.. terharu baca rangkaian twitnya..
    selamat buat peluncuran bukunya ya mbaaak..

    aku menunggu buku gratisnya *loh*
    becandaaaa hehehe XD

  2. Congratzzzz!!! Semoga bukunya bawa manfaat buat banyak orang dan bawa keberkahan buat penulisnya. Btw, ralat dikit, Sabtu lalu tuh tanggal 2 Juni, bukan 8 Juni. Kenapa kok keperhatiin sama aku? Soalnya 9 Juni itu ultahku. :p

  3. Dear Ainun, aku terharu membaca ualasan dan tulisanmu di twitmu ini. Sejak kita berteman dan bertumbuh bersama masa smp dulu yang kutahu kamu adalah pribadi yang tangguh, selalu bisa mencari kegembiraan di tiap sesion kehidupan, dan tak mudah menyerah. Senang melihat langkah dan hal2 besar yang kau capai dan buat. Tuhan besertamu.

    1. Monika, terimakasih selalu menjadi temanku sejak masih precil hingga kini. Apa yang aku kerjakan pasti karena dukungan dari banyak pihak, keluarga da teman2 semua.Makasih doanya, Tuhan besertamu dan keluargamu juga *hugs* :’)

Tinggalkan Balasan