Allahu Akbar

Allahu Akbar

Allahu Akbar

Laa ilaahaillallah huallaahu Akbar 

Allahu Akbar wa lillaahilham

 

Sudah berapa puluh malam takbiran yang kami lewatkan tanpamu, Bapak?

Setiap takbir berkumandang, rasanya baru kemaren Bapak pergi meninggalkan kami

Aku rindu

Dulu ketika masih kecil, aku selalu berharap ada keajaiban, Bapak datang di malam takbiran

Walaupun dihati kecil aku sudah mengerti, Bapak tidak mungkin kembali karena rumah Bapak yang sekarang abadi.

Bapak,

sekarang anak-anakmu pun sudah menjadi Bapak dan Ibu

Cucu-cucumu, sudah ramai memenuhi rumah Ibu

 

Hari ini, tepat malam takbiran yang kesian kalinya tanpa Bapak

Dan besok anak cucumu akan berbondong-bondong ke makammu untuk berdoa

Aku bukanlah anak sholehah, tetapi aku berharap dengan segala kerendahan hatiku, bersimpuh kepada Yang Maha Pengasih

Agar doaku dan doa anak cucu untukmu dikabulkan, dan Bapak berbahagia di rumah Yang Mulia

 

Selamat Idul Fitri Bapak,

Kami sudah mengikhlaskanmu pergi, berpuluh-puluh tahun lalu

Tetapi Bapak selalu ada di hati

Terimakasih Bapak, waktumu yang singkat bersama kami telah mengajarkan anak-anakmu untuk menjadi manusia yang tangguh

 

Kelak, semoga Allah mengumpulkan kita lagi dalam sebuah keluarga yang harmoni di rumah Tuhan Yang Kekal Abadi.

 

Selamat Hari Raya Idul Fitri,

Semoga ibadah kita bukan sekedar ritual basa-basi, tetapi menjadi ibadah yang ikhlas hanya untuk Allah

dan semoga kita tidak menjadi manusia yang merugi tetapi menjadi umatNYA yang selamat di dunia dan akherat.

 

Salatiga, diantara gema takbir hari Rabu malam 7 Agustus 2013

2 Replies to “Takbir untuk Bapak”

  1. Selamat merayakan Idul Fitri, mbak. Di rumahnya yang abadi di sana, Bapak pasti bangga punya putri setangguh dirimu :)

    *cium* *cium lagi sambil peluk mbak Ai kenceng2*

Tinggalkan Balasan