Terkadang tidak semua hal perlu direncanakan. Seperti pergi tiba-tiba menikmati sebuah kota yang dilalui. #pasarsapiknik

 

Bekerja sebagai orang digital, kalendernya ada di laptop atau HP. Jarang sekali melihat kalender cetak. Alhasil sering melewatkan jika ada libur long week end. Kesadaran selalu datang terlambat, ketika harga tiket, baik pesawat maupun kereta api sudah melambung dan mulai langka. Berhubung lagi banyak kebutuhan (anak masuk SMP), sempat diputuskan menikmati long week end di lengangnya Jakarta.

Siang itu aku menelepon Ibu di kampung halaman Salatiga, untuk ngobrol dan bertukar cerita. Dalam obrolan, Ibuk memintaku untuk pulang. Jarang-jarang beliau meminta anaknya pulang. Usai menelepon, sempat beberapa hari galau pulang atau tidak. Tiba-tiba teman mem-posting di path bahwa dia punya tiket pesawat harga promo. Aku pun mencoba peruntungan. Eh… dapat juga tiket mudik dengan harga gak terlalu mahal dan kebetulan anak sudah selesai try out menghadapi ujian nasional. Maka secara mendadak aku putuskan mudik. Gak banyak yang bisa aku lakukan untuk membahagiakan Ibuk, pulang adalah satu yang paling mungkin dan masih bisa diusahakan.

Akhirnya berdua anak wedok, kami liburan ke kampung halaman. Rute pesawatnya melalui Semarang, kemudian lanjut dengan mobil kira-kira satu jam ke Salatiga. Waktu melalui kota Semarang, secara impulsif, aku putuskan untuk  ke Semarang lagi besoknya. Selain pengin jalan-jalan melepas sejenak kepenatan, juga bertemu teman-teman untuk menjajagi kemungkinan kerjasama (yang sudah dibicarakan beberapa kali sebelumnya via online). Setiap mudik ke Salatiga selalu melewati Semarang, tapi belum pernah masuk ke Lawang Sewu, Klenteng Sam Poo Kong, Toko roti legendaris Oen, dan jajan malam di Pasar Semawis.

Setelah semalam menginap di Salatiga, siang itu aku berangkat ke Semarang sendirian. Anak ditinggal di rumah Ibuk bersama sepupu-sepupunya. Menikmati jalan-jalan bak lajang. Untung teman-teman bisa ditodong pertemuan dadakan. Setelah bertemu dan membicarakan urusan pekerjaan, aku pun mengajak mereka untuk jalan-jalan ke tempat yang belum pernah aku datangi. Sore hingga malam aku menjadi turis lokal. Anak asli Salatiga, jalan-jalan ke Semarang, kenapa tidak? Malam itu gerhana bulan, sambil menikmatinya, kami berkeliling menikmati wisata Semarang. Karena waktu yang mepet, gak semua list bisa dikunjungi. Tapi aku tetap senang. Akhirnya bisa menikmati liburan bebas tugas ebagai orangtua dan pekerja walau sejenak, diantara acara keluarga dan pekerjaan.

Setengah hari yang menyenangkan. Menikmati Semarang, kota yang sering aku lalui tetapi tidak sempat untuk dinikmati. Gak perlu perencanaan, gak ada budget berlebih, menikmati seadanya bersama teman-teman sudah jadi liburan seru!

Selamat menikmati jejak #pasarsapiknik semalam. Kapan terakhir kali kamu liburan pendek secara impulsif?

piknikSmg6

piknikSmg10

Slide1

Slide3

piknikSmg7

piknikSmg2

piknikSmg1

piknikSmg4

piknikSmg3

piknikSmg5

piknikSmg15

Slide2

piknikSmg14

Tinggalkan Balasan