Kalau menyebut kota Cirebon, apa yang ada di benakmu? Batik Trusmi, nasi jamblang, empal gentong, tahu gejrot. Apa lagi? Kuliner dan batik sudah menjadi ikon kota udang ini. Padahal ada hal lain tentang kota Cirebon yang juga menarik.
Setiap berkunjung ke sebuah kota, aku selalu tertarik dengan manusianya. Apa kebiasaan dan adat istiadatnya, apa mata pencahariannya dan bagaimana mereka berinteraksi satu dengan yang lain. Setiap kota punya cerita yang berbeda.
Berbagai Program Pemberdayaan Manusia di Kota Cirebon
Manusialah yang bisa menggerakkan sebuah kota itu akan berkembang maju atau tidak. Maka tidak salah jika PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (Indocement) lebih memilih program pemberdayaan (empowerment) sebagai kegiatan CSR-nya.
Karena dari manusia yang berdaya akan menggerakan perekonomian sehingga secara tidak langsung juga memajukan bisnis di kota tersebut.
Pemberdayaan Batik Tulis Ciwaringin
Kota Cirebon dikenal dengan kota batik, sehingga tidak heran jika salah satu program CSR Indocement yang memiliki pabrik di wilayah tersebut adalah pengembangan kampung batik tulis Ciwaringin.
Salah satu keunggulan dari batik tulis Ciwaringin adalah penggunaan warna alami dalam proses pembuatannya, sehingga mengurangi limbah kimia serta lebih efisien. Maka tidak heran jika kampung batik tulis Ciwaringin mendapat penghargaan platinum tingkat nasional dari kementrian Bappenas dalam program Indonesia Sustainable Development Goals Awards (SDA 2017).
Siapa sih yang tidak jatuh hati dengan batik Cirebon dengan warna yang kaya?
Program Pengembangan Objek Wisata Banyu Panas
Selain itu ada beberapa program CSR lainnya yang kami kunjungi yaitu pengembangan objek wisata Banyu Panas di kawasan pabrik Palimanan.
Indocement bekerja sama dengan Pemda setempat, mengembangkan serta mengelola objek wisata tersebut, dengan membangun berbagai sarana, seperti kolam renang, kamar-kamar untuk berendam, serta taman yang tertata rapi.
Objek wisata tersebut terbuka untuk umum dan banyak dikunjungi masyarakat sebagai sarana pengobatan dan pariwisata. Setiap hari buka dari jam 6 pagi hingga jam 6 sore, dengan tiket masuk cukup murah Rp 10.000. Di kala weekend pengunjung bisa sampai 5.000 orang lebih.
Pengembangan Entrepreneur Agrobisnis
Indocement tidak hanya sekadar memberikan “ikan” tetapi juga “kail“, sehingga masyarakat bisa lebih berdaya dan mandiri tanpa bergantung pada pihak mana pun, termasuk Indocement.
Berbagai pelatihan, penyediaan sarana dan prasarana, serta membuka akses pasar adalah bagian dari program empowerment tersebut. Sehingga dalam kurun waktu tertentu bisa dilihat hasil dan manfaatnya.
Aku pun ikut mencicipi hasil dari program CSR di bidang pertanian, yaitu keripik pisang dan keripik nangka yang merupakan hasil budidaya di Palimanan.
Tentu saja bukan hanya itu. Ada peternakan domba, sapi dan ikan lele. Berbagai budidaya tanaman lain juga dilakukan, seperti mangga, kemiri sunan (hasilnya untuk bahan bakar organik), jamur, rosela, dan budidaya padi semi organic Jajar Legowo.
Semua ini adalah bagian dari program P4M (Pusat Penelitian, Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat) yang bertujuan untuk mengembangkan entrepreneur agrobisnis, sekaligus menjadi tempat belajar dan berlatih bagi masyarakat.
Masyarakat bukan sekadar menjadi penerima bantuan pasif, tetapi secara aktif bersama Indocement mengelola berbagai kegiatan pemberdayaan ekonomi sesuai dengan potensi sumber daya alam wilayahnya. Tidak mudah mengelola manusia, karena tidak ada pakem baku.
Dengan mengenali potensi daerah, Indocement menyusun berbagai program CSR yang sesuai. Sehingga masyarakat merasakan manfaatnya tanpa mengubah apa yang sudah biasa mereka kerjakan serta menjaga kearifan lokal.
Dalam 10 jam mengunjungi berbagai program CSR serta ngobrol langsung dengan masyarakat di kota Cirebon, telah banyak memberikan pembelajaran.
Semua hal ada prosesnya, dan untuk berdaya masyarakat harus ikut serta berpartisipasi secara aktif. Indocement memberikan pelatihan, sarana dan prasarana, serta akses. Selanjutnya masyarakatlah yang harus terus mengembangkan sehingga program berjalan secara berkesinambungan dan memberikan dampak nyata.
mbak, beliin batik indigo, mbak. satuuuuu aja mbak ::)))
cuma satu? cukup ta? apa sih yang gak buat Simbok hahaaa
Aku kok nggak lihat pohon jeruk ya? Lihatnya keripik melulu hahahaha
itu menunjukkan preferensi isi kepala mbak hahaaaa…keripik lebih menarik memang
aku kok nggak kebagian keripik nangka? ha?
Aku kalau Cirebon kepikirannya makan enak + batik.
Sekarang nambah satu lagi, sih. Banyu Panas. :D
Rasanya tinggal di lingkungan pabrik tetap harmoni ya mbak. Kesejahteraan masyarakat juga dipikirkan…
Angkat topi untuk Indocement