Ribut-ribut paspor ganda membuat satu menteri harus terjungkal dari kursinya. Menteri ESDM (Energi Sumber Daya Mineral) pula! Posisi seksi yang banyak diminati sekaligus dikhawatirkan.
Bukan hanya di negeri sendiri, negara lain pun ikut berkepentingan atas kursi menteri ESDM. Kenapa begitu? Silakan lihat saja, perusahaan minyak dan mineral banyak yang dimiliki oleh asing.
Gak mau ikut ribut-ribut menduga dan membuat teori konspirasi, yang terpikirkan adalah siapakah penggantinya? Bagaimana nasib sumber daya alam yang seharusnya sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat?
Untuk sementara jabatan penting itu dirangkap oleh Bapak Luhut Panjaitan, Menko Maritim. Boleh yaaa berharap sama Pak Luhut, “Paaak…..semoga sumber daya mineral dan batubara bisa beneran untuk kemakmuran rakyat ya. Jangan hanya segelintir orang/pengusaha yang menikmatinya.”
Beberapa kebijakan ESDM yang sudah bagus, semoga dilanjutkan oleh Pak Luhut. Pembangunan smelter, pembatasan ekspor bahan mineral mentah dan berbagai kebijakan lain yang membantu kemandirian bangsa semoga tetap dijalankan. Bagaimanapun perubahan yang sudah dibuat oleh pejabat sebelumnya sudah merintis jalan untuk menjadi negara swasembada energi dan mineral. Walaupun jalan masih panjang, tetapi apa yang sudah dimulai harus tetap dilanjutkan. Supaya cita-cita negeri ini untuk bisa mengelola kekayaan alam bagi kemakmuran rakyatnya bisa tercapai.
Harapan selalu ada, dan itu saya sematkan kepada siapa pun kelak yang menjabat menteri ESDM. Kewajiban membangun smelter adalah langkah dasar menuju peningkatan nilai ekonomi atas hasil tambang.
Selain itu, terbukanya lapangan kerja baru sudah pasti terjadi dengan adanya aturan tersebut. Selain smelter, pembatasan ekspor bahan mentah juga bakal menyerap banyak tenaga kerja. Bagaimana pun proses produksi dari bahan mentah menjadi produk energi siap pakai membutuhkan tenaga kerja yang banyak.
Ada berapa perusahaan tambang di Indonesia, baik yang dimiliki perusahaan lokal maupun asing? Sebagai negara penghasil kekayaan alam yang sangat besar, pasti banyak banget perusahaan tambangnya. Jadi kebayang kan berapa anak bangsa yang bisa bekerja di situ? Untuk itu perlu juga disiapkan tenaga kerja trampil siap pakai yang bisa menjawab kebutuhan tersebut.
Saya masih percaya, ada pejabat baik yang memang benar-benar bekerja untuk rakyatnya. Dan semoga itu menteri ESDM, salah satu kursi panas di negeri ini.