Apa cita-citamu? Setelah saya lulus sebagai sarjanan Akuntansi, saya akan meneruskan S-2 dengan mencari beasiswa mengambil jurusan ekonomi manajemen sehingga nanti kalau saya bekerja memiliki bekal ilmu yang bisa diaplikasikan di berbagai bidang. Karena sekarang tidak cukup hanya menjadi orang biasa, sarjana sudah banyak jadi saya harus punya kelebihan dari orang kebanyakan
Sekelumit obrolan saya dengan salah satu penerima beasiswa nasional dari Tanoto Foundation. Jawabannya tegas, jelas dan runut seakan sudah terbayang masa depan seperti apa yang dia inginkan. Meliya Wu gadis dari Sibolga yang sedang menuntu ilmu di Universitas Sumatera Utara, bercita-cita menyelesaikan kuliah 7 semester dan saat ini IPK stabil di angka 3,8. Saya terkesima mendengarkan dia bercerita, karena jujur jarang sekali saya bertemu anak muda yang yakin banget apa maunya dan bagaimana meraihnya. Dia sudah tahu kelak ingin jadi apa dengan gigih berusaha mewujudkan selangkah demi selangkah. Meliya Wu hanya salah satu, ada 220 anak yang sedang mengikuti Tanoto Scholar Gathering (TSG 2014) di Pangkalan Kerinci komplek bisnis Raja Garuda Emas (RGE) milik Bapak Sukanto Tanoto. Mereka adalah penerima beasiswa dari Tanoto Foundation, baik beasiswa Nasional, Regional maupun beasiswa untuk keluarga karyawan.
Jangan salah, untuk bisa menerima beasiswa mereka harus melalui seleksi yang sangat ketat. Karena bukan hanya biaya pendidikan yang dibayar penuh tetapi juga mendapatkan uang saku. Khusus untuk beasiswa regional yaitu beasiswa khusus untuk lulusan SMA disekitar lokasi bisnis RGE yaitu : Riau, Jambi dan Sumatera Utara, ketika lulus bisa langsung kerja di group bisnis Sukanto Tanoto.
Tempat mereka kuliah pun beragam. Ada 19 universitas yang sudah bekerjasama dengan Tanoto Foundation, baik di Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Setiap anak harus mendaftar sendiri dan melalui berbagai proses seleksi untuk bisa mendapatkan beasiswa tersebut. Ada beberapa anak yang harus mengikuti 2 bahkan 3 kali tes seleksi baru bisa dapat beasiswa, dan banyak juga yang gagal. Tanoto Foundation bukan hanya memberikan uang beasiswa, tetapi juga pendampingan serta konseling bagi anak-anak yang mempunyai problem atau prestasi menurun sehingga bisa mereka tetap bisa berprestasi. Selain itu, Tanoto Foundation juga melihat perlu ada pelatihan leadership di lapangan secara langsung dengan program Tanoto Scholars Gathering (TSG). Mereka bukan hanya mempunyai nilai akademis yang tinggi tetapi juga memiliki kesiapan mental untuk terjun langsung di dunia kerja yang kompetitif.
Banyak orang yang jago teori, pintar presentasi tetapi ketika dihadapkan pada permasalahan di lapangan mereka gak punya nyali. Punya prestasi akademis bagus belum tentu bisa menjadi leader yang tangguh. Anak-anak ini kelak akan jadi pemimpin bangsa ini
Saya berkesempatan melihat para penerima beasiswa ini digembleng dan dilatih di lapangan untuk menjadi leader. Mereka belajar bekerja dalam team work melalui berbagai tantangan yang menguji nyali serta diajak mencoba tantangan baru. Berbagai aktivitas outbond disiapkan dengan rapi dan aman. “Safety first no tolerance!” Begitu juga dalam menjalankan bisnis, tidak boleh ada nyawa melayang sia-sia. Dalam kegiatan tersebut, value Bapak Sukanto Tanoto ditransformasikan : LEARN and LEAD. Don’t give up without a fight! Belajar dan memimpin adalah modal utama untuk bekerja atau membangun bisnis. Yang utama adalah bagaimana memimpin diri sendiri dulu, baru kemudian berani untuk mencoba berbagai hal baru dan jangan menyerah tanpa usaha. Karena dalam setiap jalan usaha, intinya adalah belajar, jatuh, bangun dan mengembangkan diri secara terus menerus. Beruntung para penerima beasiswa Tanoto Fundation bisa bertemu dan belajar langsung dari foundernya yaitu Bapak Sukanto Tanoto. Banyak ilmu dan pengalaman yang beliau bagikan sebagai bekal mereka nanti ketika usai sekolah dan terjun ke masyarakat.
Uang bukan modal utama, tetapi tahu tujuan hidup dan mau belajar serta membangun networking adalah kunci membangun bisnis awal. Jangan mudah menyerah dan mencari alasan untuk kalah.
Tanoto Foundation bukan hanya memberikan beasiswa, tetapi juga memiliki berbagai program lain. Education, Empowerment, Enhancement adalah 3 pilar program dari Tanoto Foundation. Dengan 3-E yang berkesinambungan maka rantai kemiskinan bisa diputus dan melahirkan generasi penerus yang tangguh dan berkualitas. Mungkin tidak banyak yang tahu bahwa program pemberian beasiswa Tanoto Foundation untuk jenjang S-1 dan S-2 sudah dilakukan sejak tahun 2006 dan terus dilanjutkan dengan meningkatkan baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Semoga makin banyak anak muda yang bisa memperoleh bantuan pendidikan sehingga makin banyak generasi penerus yang berkualitas.
Dua hari mengikuti kegiatan bersama anak-anak muda berprestasi sungguh menyenangkan. Saya belajar banyak dari mereka. Semangat dan keberaniannya menjadi kekuatan untuk terus maju. Walaupun dihajar berbagai aktivitas mereka selalu nampak gembira dan sangat berat untuk mengakhiri kegiatan Tanoto Scholars Gathering karena selain menyenangkan, mereka mendapatkan banyak manfaat dan bertemu teman baru dari berbagai kota. Pengalaman yang tak akan terlupakan dan itu adalah kunjungan pertama saya di Pangkalan Kerinci Kabupaten Pelalawan Riau. Sungguh berkesan dan semoga ada kesempatan lagi untuk datang dan berkunjung.
Setiap perjalanan ke berbagai daerah di Indonesia memberi pembelajaran berharga bahwa saya bukan siapa-siapa. Banyak orang hebat di luar sana.
Betul mbak Ainun, setidaknya itu sudah memberikan gambaran, meskipun masih gambaran kecil, tentang keadaan pemuda di Republik ini. Masih banyak pemuda yang penuh semangat dan tekad. Semoga beasiswa semacam ini bisa terus diberikan oleh semua perusahaan besar atau BUMN di Indonesia.