Hari ini, Jumat 23 Maret 2018 mulai dilaksanakan acara pertemuan relawan nasional dua tahun Akademi Berbagi (Akber), yaitu Local Leaders Day (LLD). Selama Akber berdiri, ini adalah acara keempat. Yang pertama tahun 2012 di Bogor, 2014 di Salatiga, 2016 di Jogja, dan tahun ini di Solo.

Kegiatan ini dimaksudkan untuk–selain ajang pertemuan para relawan Akademi Berbagi di seluruh Indonesia yang biasanya hanya terhubung di media sosial atau email–bisa bertatap muka langsung. Saling berjabat tangan, bertukar cerita dan pengalaman, serta belajar bersama.

 

Local Leaders Day, untuk Membentuk Pribadi Relawan Akademi Berbagi yang Tangguh

Inti dari Local Leaders Day itu sendiri adalah memberikan pembekalan pada relawan melalui workshop dan pelatihan selama 3 hari. Tujuannya agar relawan menjadi individu yang tangguh dan berkualitas dengan memegang teguh nilai Akademi Berbagi, yaitu:

  • Contribute: peduli terhadap sekelilingnya dengan memberikan kontribusi perubahan ke arah yang lebih baik sekecil apa pun
  • Collaborate: sadar bahwa perubahan nyata tidak bisa dilakukan sendirian. Perlu berkolaborasi dan berkresasi bersama pihak-pihak lain.
  • Consistency: bukan hanya bermimpi dan berbicara besar, tapi penuh komitment untuk menjalankan perubahan secara konsisten terus menerus.

Dengan relawan yang berkualitas secara otomatis Akber bisa semakin kuat dan menyebarkan banyak manfaat.
Kalau pun setelah LLD, relawan tidak lagi aktif di Akber–dan itu sering terjadi–tidak menjadikan masalah. Tujuan yang lebih tinggi ketika Akber dijalankan adalah semakin banyak manusia berkualitas dan mampu melakukan perubahan di mana pun mereka berada.

Akber hanya rumah, yang mungkin terlalu kecil untuk para relawan, manusia di dalamnya yang lebih utama. Rumah bisa roboh, tetapi manusia berkualitas akan bertahan dan mampu membuat rumah yang lebih besar lagi untuk menyebarkan kebaikan.

 

Akber dan Perubahan Zaman

Dunia sudah berubah. Zaman digital membuat semuanya serba cepat. Delapan tahun Akber mengurus manusia mendapat banyak pembelajaran. Adalah keniscayaan bahwa Akber pun harus ikut berubah menyesuaikan perkembangan zaman tanpa meninggalkan nilai-nilai yang menjadi pegangan selama ini, yaitu 3C: contribute, collaborate, consistency.

Perubahan tidak selalu menyenangkan, bahkan sering kali mengalami penolakan. Tetapi diam dan menikmati zona nyaman sangat berbahaya karena akan menggerus semangat dan daya juang sehingga akhirnya hilang tergilas zaman.

Membawa gerbong panjang Akber untuk melakukan perubahan bukan hal gampang. Apalagi urusannya dengan para relawan. Tetapi ini sebuah tantangan yang harus dilakukan jika ingin berkembang dan besar.

 

Akber Terus Berjalan

Tahun ini adalah LLD terakhir. Apakah kemudian tidak ada lagi pertemuan dan pembekalan untuk relawan? Sesuai cita-cita awal, akber didirkan untuk menjadi tempat belajar masyarakat, terutama relawan karena belajar adalah hak sekaligus kewajiban dari manusia lahir hingga meninggal.

Pembekalan dan pelatihan tetap akan ada karena ini bagian dari proses belajar para relawan. Hanya bentuk dan tata caranya akan berubah.

Digital membuat banyak ilmu pengetahuan dan para praktisi bisa diakses dengan mudah. Tinggal kita punya kemauan atau tidak. Tetapi memahami literasi, mengasah empati, membangun teamwork, menjadi pemimpin dan dipimpin, critical & logical thinking, serta berorganisasi harus diasah dan dilatih terus menerus.

Ketika zaman sudah digantikan oleh banyak robot teknologi, maka manusia harus menjadi manusia itu sendiri yang tidak tergantikan oleh robot. Pada akhirnya, manusia yang memiliki nilai serta soft skill yang akan bertahan dan menjadi pemenang di era apa pun.

Kepada seluruh relawan Akademi Berbagi, selamat datang di kota Solo. Rapatkan jaket karena tempatnya dingin, dan sapa teman-temanmu.

Marilah belajar dan berjejaring sehingga 3 hari ini menjadi hari yang memberikan manfaat.

 

Tawangmangu, Jumat 23 Maret 2018 – Ainun Chomsun, founder Akademi Berbagi.

Tinggalkan Balasan