Hari itu saya punya kesempatan untuk belajar dari manusia kuat penuh inspirasi, yaitu Pak Wawan, Ibu Nining, dan Bapak Kuky Permana. Cilengkrang, Kabupaten Bandung, adalah nama daerah yang sebelumnya tidak terlalu familier, padahal saya pernah menetap di Bandung kurang lebih 5 tahun. Lebih tepatnya, Cilengkrang merupakan sebuah daerah di kabupaten Bandung, dekat Ujung Berung dengan jumlah rumah penduduk yang cukup padat.

Di antara jalan-jalan yang agak sempit, ada kompleks pemukiman yang menarik perhatian yang diberi nama Kampung Inspirasi 17.

Ya, kampung RW 17 Desa Jati Baru Kecamatan Cilengkrang Kabupaten Bandung telah mencuri perhatian bukan hanya dari desa sekitar, tetapi juga sekolah, universitas bahkan dari negara tetangga. Apa istimewanya?

Manusia Kuat dari Cilengkrang, Kabupaten BandungIstimewanya Kampung RW 17 Desa Jati Baru Kecamatan Cilengkrang Kabupaten Bandung

 

“Belajar hidup itu tidak ada sekolahnya, paling efektif kita belajar dari orang lain yang sudah berhasil sesuai ukuran kita.”

Adalah pasangan manusia kuat, Ibu Nining dan Pak Wawan, yang dulunya ketua RW 17, yang berhasil menggerakkan masyarakat, sehingga kampungnya menjadi tempat yang nyaman ditinggali, bersih, sehat dan warganya pun bahagia.

Sebagai ketua RW, Pak Wawan punya previlege untuk “memaksa” warganya mengubah perilaku dan gaya hidup. Kalau mau mengajukan surat untuk mengurus izin atau KTP, Pak Wawan mensyaratkan harus membuat biopori di rumah. Itu salah satu tindakan “memaksa” yang berbuah manis.

Jadi jangan heran jika mereka tidak pernah kesulitan air karena ada lebih dari 500 titik biopori di kampung yang berlokasi di Cilengkrang, Kabupaten Bandung itu.

Manusia Kuat dari Cilengkrang, Kabupaten BandungBelum lagi urusan sampah. Ibu Nining, pasangan Pak Wawan pun tidak tinggal diam. Mereka mengajak warganya untuk peduli sampah.

Mereka membuktikan, siapa bilang sampah itu merugikan? Justru dari sampah bisa jadi uang atau penghasilan. Mereka belajar bagaimana membuat sampah yang tidak berguna menjadi sesuatu yang menghasilkan. Dimulai dengan setiap rumah tangga harus memilah sampahnya–organik, plastik, dan sampah lainnya.

Kemudian dibawa ke tempat penampungan untuk diolah. Ada yang menjadi gas untuk memasak dan mengisi balon, ada yang menjadi kerajinan tangan dan ada yang emnjadi pupuk. Seolah tak ada lagi sisa sampah yang gak berguna.

Manusia Kuat dari Cilengkrang, Kabupaten Bandung

Menjadi Bagian dari Program CSR Indocement

PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk. (Indocement), perusahaan yang mempunyai komitmen pemberdayaan masyarakat dengan program CSRnya menjadikan Pak Wawan dan Ibu Nining mitra dalam melakukan program pemberdayaan masyarakat baik secara lingkungan, pendidikan dan ekonomi.

Berbagai program telah didukung oleh Indocement, seperti Unit Pengelolaan Kebersihan, Usaha Peningkatan Penghasilan Keluarga Sejahtera, Taman Bacaan Masyarakat, Kelompok Bermain, dan masih banyak program lainnya.

 

Manusia Kuat dari Cilengkrang, Kabupaten BandungBersih, Hijau, dan Bermanfaat

BERHEMAT adalah tagline dari Kampung Inspirasi 17, Cilengkrang, Kabupaten Bandung, yang artinya bersih, hejo (hijau), dan bermanfaat, sungguh tercermin di wilayah tersebut.

Berbagai tanaman hijau baik di sudut-sudut kampung maupun dinding-dinding dipenuhi tanaman hidroponik. Lahan sempit tidak menghalangi mereka untuk bercocok tanam. Bukan hanya demi sodaqoh oksigen (salah satu nama program penghijauan), tetapi juga tanaman yang menghasilkan secara ekonomi.

Tidak ada habis-habisnya kalau bicara program Pak Wawan dan Ibu Nining, dua manusia kuat dari Cilengkrang Kabupaten Bandung ini. Jika setiap daerah di Indonesia ada manusia kuat seperti mereka, maka negeri ini pasti bakal gemah ripah loh jinawi!

Manusia Kuat dari Cilengkrang, Kabupaten Bandung
Bapak Kuky Permana didampingi Bapak Sahat Panggabean

Komitmen Indocement untuk Mengubah Hidup Masyarakat

Bicara manusia kuat, ada sosok lain yang ikut andil dan punya peran besar yaitu Bapak Kuky Permana, Direktur Independen Indocement. Beliau memiliki komitmen kuat tentang peran perusahaan dalam membuat perubahan (hidup) masyarakat sekitar.

Tidak perlu muluk-muluk, karena pemberdayaan adalah kerja panjang dan besar layaknya maraton. Yang penting memiliki dampak signifikan dan berkelanjutan. Sehingga masyarakat berdaya bukan sekadar slogan sebuah program CSR.

Giving is geeting” sebuah kalimat sederhana yang disampaikan Bapak Kuky Permana tetapi memiliki makna yang sangat dalam. Selama ini jika bicara memberi, maka persepsi kita ada yang berkurang. Padahal sesungguhnya, ketika memberi, kita mendapatkan sesuatu. Sebuah kalimat yang perlu perenungan untuk disadari bahwa memberi tidak bikin rugi.

 

Program Pemberdayaan Masyarakat dari Indocement yang Lain

Sebagai perusahaan, giving is getting juga diterapkan oleh Indocement dengan mengelola berbagai program pemberdayaan masyarakat yang tersebar di wilayah, yaitu 12 desa mitra di Citeureup, Bogor; 6 desa mitra di Palimanan, Cirebon; 3 desa mitra di Kabupaten Bandung; 5 desa mitra di Lombok serta 10 desa mitra di Tarjun, Kalimantan Selatan.

Manusia Kuat dari Cilengkrang, Kabupaten Bandung

Program CSR bukan sekadar angka statistik untuk memenuhi syarat perusahaan supaya eksis, tetapi bagaimana manusia-manusia yang ada di daerah operasional perusahaan benar-benar berdaya dan mampu melakukan perubahan atas hidupnya sehingga lebih sejahtera dan mandiri. Sehingga kehadiran Indocement bukan hanya meningkatkan perekonomian bangsa tetapi juga mensejahterakan masyarakat sekitarnya.

Manusia Kuat dari Cilengkrang, Kabupaten Bandung

Bapak Kuky Permana didampingi Manager CSR Indocement Bapak Sahat Panggabean menceritakan perjalanan panjang dan penuh liku bagaimana membantu masyarakat agar lebih berdaya. Mereka memahami bahwa Indocement tidak bisa hanya sekedar menyalurkan bantuan, butuh kerja sama serta dukungan dari orang-orang yang mau bergerak bersama.

“Masalah di masyarakat terlalu besar, sedangkan kemampuan Indocement masih terbatas. Kami membutuhkan dukungan orang-orang yang mau bergerak melakukan perubahan untuk bersinergi” ujar Pak Kuky Permana.

Negeri ini banyak sekali masalahnya, dibutuhkan lebih banyak manusia-manusia kuat seperti Pak Wawan dan Ibu Nining di kampung RW 17 Cilengkrang Kabupaten Bandung, agar masyarakat Indonesia bisa sejahtera. Walaupun tidak mudah, tetapi bukan hal yang mustahil.

Semoga makin banyak manusia kuat seperti Pak Wawan, Ibu Nuning dan Bapak Kuky Permana di negeri ini.

Tinggalkan Balasan