Hand holding a Social Media 3d Sphere

Sekarang makin sering orang menyebut social media, dari anak-anak sampai orangtua. Jadi social media itu makhluk apa?

Sebelum membicarakan lebih dalam, kita perlu tahu dulu nih arti social media. Banyak definisi dan bisa dibaca di internet. Dari berbagai definisi, menurut saya ini yang paling menarik dan menjawab fenomena kenapa social media banyak digunakan.

SOCIAL MEDIA adalah mengenai menjadi manusia biasa. Manusia biasa yang saling membagi ide, bekerjasama, dan berkolaborasi untuk menciptakan kreasi, berfikir, berdebat, menemukan orang yang bisa menjadi teman baik, menemukan pasangan, dan membangun sebuah komunitas.  Intinya, menggunakan media sosial menjadikan kita sebagai diri sendiri. Selain kecepatan informasi yang bisa diakses dalam hitungan detik, menjadi diri sendiri dalam media sosial adalah alasan mengapa media sosial berkembang pesat. Tak terkecuali, keinginan untuk aktualisasi diri dan kebutuhan menciptakan personal branding – Anthony Mayfield

Social media adalah wadah atau alat untuk berkomunikasi, berbagi informasi, mencari koneksi. Alat yang membuat kita terhubung dengan manusia lain tanpa batasan. Tidak perlu bertemu secara fisik kita sudah bisa berinteraksi. Menemukan teman baru atau mencari teman lama semua bisa diwadahi di social media. Adanya notifikasi membuat interaksi bisa terjadi tanpa jeda waktu, orang bisa langsung merespon. Kebutuhan dasar manusia untuk bersosialisasi terwadahi dengan baik di social media, tanpa effort sebesar pertemuan langsung. Di jaman yang sedemikian sibuk, kehadiran social media pas banget. Orang tetap bisa berinteraksi disela-sela kegiatannya.

Sudah menjadi hukum alam, di mana ada “kerumunan” maka di situ ada pedagang yang memanfaatkan. Social media bukan lagi ajang untuk bersosialisasi tetapi juga ada kegiatan bisnis di dalamnya. Apalagi angka penghuni facebook di Indonesia sangat fantastik, menurut wearesocial.sg tahun 2014 mencapai 62.000.000 pengguna. Sungguh pasar yang menggiurkan.

Seperti layaknya pasar, di social media selain ada tetangga, teman, dan saudara juga ada penjual, pembeli, pencopet dan penipu. Kita harus paham bagaimana menggunakan supaya tidak tertipu atau menjadi korban kejahatan. Begitu juga anak-anak kita, jaga mereka di social media seperti kita menjaga mereka kalau jalan-jalan ke mall.

Social media banyak ragamnya. Dilihat dari fungsinya ada berbagai jenis:

  • social networking seperti Facebook, Linkedin, Google Plus dll
  • microblogging seperti : twitter
  • Photo sharing seperti: instagram, Flickr, Pinterest
  • Video sharing : youtube, Vine
  • Publishing: wordpress, blogspot, tumblr, dll
  • Chatting : whatsapp, Line, Kakaotalk, dll

Itu hanya sebagian contoh, karena social media sesungguhnya jumlahnya sangat bangat dan beragam jenisnya tetapi tidak semua memiliki jumlah pengguna yang signifikan. Bahkan banyak juga yang kemudian mati dan hilang. Selalu ada social media baru muncul, dan hukum pasar berlaku yang laku yang bertahan.

Lalu di Indonesia social media apa yang laku? Facebook menduduki nomer 1 sebagai social media paling laku, kemudian twitter, youtube, Google Plus, Youtube dan Instagram. Khusus untuk Indonesia, Kaskus salah satu social media channel berbasis forum yang terbesar. Perusahaan atau lembaga dalam memanfaatkan social media sebagian besar akan memilih yang banyak penggunanya, walaupun perlu disesuaikan dengan tujuan dan kebutuhan masing-masing. Kita bisa menggunakan semua kanal social media yang eksis tetapi ingat ada konsekuensi biaya di dalamnya. Sebaiknya memilih social media yang sesuai sehingga bisa lebih efisien. Jangan lupa untuk mengoptimalkan social media yang digunakan sehingga bisa membantu mencapai tujuan perusahaan atau lembaga.

Lalu, bagaimana kalau perusahaan atau lembaga mau masuk ke social media? Atau bagaimana jika anak-anak mau masuk di social media, apa yang harus dilakukan orangtua? Nantikan tulisan selanjutnya ya :)

10 Replies to “Memahami Social Media (1)”

Tinggalkan Balasan