Istilah konglomerat mulai muncul dan mengemuka jaman tahun 90an ketika Presiden Soeharto berkuasa. Entah kenapa, persepsi di kepalaku kemudian konglomerat itu bukan konotasi negatif. Orang kaya yang menguasai berbagai usaha, dengan tujuan memperkaya diri dan kroninya. Kemudian, aku sering bertanya, “masak iya semua orang kaya di negeri ini buruk ya? Mau mengisap kekayaan negeri tanpa ada imbal baliknya. Apa bisnisnya bakal berkelanjutan.”
Seiring berjalannya waktu, aku pun tidak lagi mengeneralisir, bahwa orang kaya itu tamak, semua konglomerat itu buruk. Pekerjaanku membuat bertemu dengan banyak orang, diantara para ora kaya negeri ini. Dan banyak yang tetap baik dan rendah hati gak cuma memikirkan kekayaan diri tetapi juga kemakmuran negeri ini.
Indonesia negeri yang konon diciptakan Tuhan dengan gembira, di mana sumber daya berlimpah ruah. Tetapi sekarang, sumber daya itu tidak berdampak kepada kemakmuran rakyatnya secara signifikan. Pertumbuhan ekonomi tidak merata. Kesejangan si kaya dan si miskin semakin besar. Dan ini bisa berdampak signifikan bagi semua bisnis, misalnya kerusuhan, kualitas SDM yang buruk dan biaya operasional bisnis yang membengkak. Harus ada orang-orang yang punya kekuatan (mampu) untuk memperkecil jurang kesenjangan. Dan pasti para pengusaha juga memikirkan hal itu, karena sebuah bisnis bisa berlangsung dalam suasana wilayah yang kondusif.
Pengusaha mempunyai peran penting dalam menggerakkan roda perekonomian sehingga tercipta kesejahteraan. Indonesia dengan pendudukan yang besar menjadi pasar empuk bagi produsen di berbagai negara. Supaya kita tidak hanya jadi pasar, maka lahirnya pengusaha-pengusaha yang bukan hanya mengeruk keuntungan tetapi juga mensejahterakan serta menjaga lingkungan sangat dibutuhkan.
Pengusaha yang sukses adalah pengusaha yang mampu menjadi inspirasi bagi masyakarat. Beberapa contoh pengusaha yang sukses dan menginspirasi adalah :
-
Harjo Sutanto – Co-Founder Wings
Perusahaan Wings yang dikenal saat ini dipimpin oleh Harjo Sutanto yang awal didirikan di Surabaya bernama Fa Wings. Berdua dengan temannya Johannes F. Katuari, Fa Wings merupakan industri rumahan kecil. Mereka malakukan semuanya berdua, mulai dari produksi, logistik dan pemasaran. Termasuk ketika menjajakan sabun colek menggunakan sistem dari pintu ke pintu.
-
Kuncoro Wibowo – PT Ace Hardware Indonesia
Siapa sangka bahwa raksasa Ace Hardware bermula dari toko kelontong berukuran 3×3 di daerah glodok yang menjual alat elektronik dan perangkat keras. Kuncoro dan saudara-saudaranya mengembangkan usaha yang telah dirintis Alm. Ayah mereka sebagai distributor, importir dan juga peralatan elektronik sejak tahun 1950
-
Ciputra – Ciputra Group
Terlahir dengan nama Tjie Tjin Hoan pelopor real estate di Indonesia terlahir dari keluarga sederhana dan hidup dengan mengandalkan dagangan kue sang ibu. Mempunya masa kecil yang penuh dengan keterbatasan tidak membuat semangat Ciputra menurun. Memutuskan untuk bersekolah di pulau jawa dan mencari penghidupan yang lebih baik. Ciputra kecil sempat terlambat ketika menuntut ilmu. Lulus pendidikan SD di usia 16 tahun namun hal tersebut tidak menjadi halangan.
-
Garibaldi Thohir – Adaro Energy
Lebih dikenal dengan nama Boy Thohir, pemilik perusahaan batubara Adaro Indonesia memulai karir suksesnya tahun 1992 ketika bergabung dengan perusahaan batubara di Sumatera Barat, PT Allied Indocoal setelah meraih gelar MBA di Northrop University, Amerika Serikat.
-
Achmad Hamami – PT Trakindo Utama
Sosok Achmad Hamami sebenarnya bukan orang yang dilahirkan untuk menjadi pebisnis. Sebelum menggeluti dan fokus pada bisnis alat berat, Hamami merupakan pilot Angkatan Laut yang memutuskan untuk pensiun diri karena tidak kuat dengan praktik korupsi yang terjadi. Namun saat ini, Hamami masuk sebagai salah satu jajaran purnawirawan militer yang sukses berbisnis.
Untuk negara sebesar Indonesia, dibutuhkan lebih banyak lagi pengusaha. Dari 5 pengusaha tersebut diharapkan dapat menginspirasi lahirnya pengusaha-pengusaha baru. Negara yang ekonominya ditopang oleh besarnya konsumsi sangat rentan terhadap situasi global. Dengan semakin banyak pengusaha lokal yang bisa menguasai perekonomian nasional, maka landasan ekonomi akan semakin kokoh.
Persaingan ekonomi yang semakin terbuka, di mana tidak akan ada lagi batasan antar negara maka kekuatan pengusaha lokal sangat dibutuhkan. Bukan hanya agar mampu bersaing dengan pasar global tetapi juga ikut menjaga ketahanan masyarakatnya. Perlu kerjasama yang saling menguntungkan antara pengusaha, pemerintah dan masyarakat sehingga suasana bisnis bisa kondusif, persaingan yang sehat serta lingkungan yang terjaga baik.
Sudah siapkah kita menjadi penggerak bagi negeri ini? Mari belajar dari para pengusaha sukses yang menginspirasi dan segeralah berlari membangun negeri.
Wah, diantara orang-orang kaya itu nggak ada yg di bidang film ya?
Hmmm…. apa aku ganti ke bisnis real estate aja? Huahaha…
mbak tikaaaa :))))) ,, jangan mbak, harus konsisten biar ada orang kaya dari bidang perfilman
Dulu setiap baca buku tentang bisnis, sering membaca begini “Banyaknya pengangguran di Indonesia, karena kurangnya pengusaha.”
Menginspirasi nih..
Jadi pengusaha tuh yg jujur ikhlas tp ttp brjuang jgn jd pengusaha nakal..gak bakal lama suksesnya..&gak semua pengusaha sukses itu brsifat buruk.
Menggerakkan Indonesia juga bisa dmimulai dari usaha-usaha kecil. Siapa tahu, nantinya mereka bisa sukses besar seperti nama-nama diatas.