Undangan acara selesainya pekerjaan pembangunan terowongan bawah tanah MRT Jakarta Fase I, bersama Presiden RI Joko Widodo beserta Gubernur DKI Basuki Tjahja Purnama beserta jajaran menteri

Begitu bunyi sebuah undangan yang masuk ke email.

Tentu saja saya tidak mau melewatkan undangan tersebut. Bela-belain deh ke Setiabudi, titik tempat masuk menuju terowongan bawah tanah, walau macet parah dan panas puol!  Gak usah ada Presiden datang aja, jalan Sudirman sering macet, apalagi ini ada Presiden.

Pagi-pagi, setelah menyelesaikan berbagai urusan kegiatan sekolah anak, saya buru-buru menuju lokasi acara. Alhamdulillah, gak telat.

 

MRT Jakarta: (Bukan Sekadar) Mimpi Warga

 

Proses Pembangunan Proyek MRT Jakarta

Hari itu Presiden RI meninjau proyek MRT Jakarta yang telah menyelesaikan pekerjaan pembuatan terowongan bawah tanah.

Di lokasi stasiun Setiabudi, keempat bor yang digunakan untuk membangun terowongan bertemu, yaitu dari arah Patung Pemuda ke Setiabudi, dan dari arah Bunderan HI ke Setiabudi. Keempat bor tersebut adalah Antareja, Antareja 2, Mustikabumi1 dan Mustikabumi 2.

Ini merupakan bagian dari pencapaian pembangunan MRT Jakarta fase I. Secara garis besar, pengerjaan MRT Jakarta sampai saat itu telah rampung 65%.

 

Warga Jakarta Butuh Transportasi Umum yang Baik dan Aman

Saya sebagai warga Jakarta, selalu memimpikan transportasi yang lancar, aman serta nyaman. Rata-rata biaya mobilitas hidup di Jakarta bisa memakan 30% lebih dari total pendapatan.

Apalagi saya yang bekerja sebagai freelancer. Tidak punya kantor tetap, alias ke sana-kemari. Biaya transportasi bisa membengkak, menggerus biaya ke salon. Jadi bisa dipahami kenapa saya gak dandan kan? Oke yang terakhir gak nyambung.

Balik lagi ke urusan transportasi. Saya salah satu warga yang mempunyai pengalaman buruk dengan transportasi umum.

Jadi kalau ada diskusi atau pertanyaan, apa sih yang paling penting dibenahi di Jakarta ini? Saya akan jawab dengan lantang: TRANSPORTASI PUBLIK! Dijambret, dirampok baik di metromini, maupun taksi sudah pernah mengalami. Jatuh dari ojek pun pernah.

Celakanya, walaupun peristiwa sudah bertahun-tahun lalu, rasa takutnya masih melekat hingga kini. Selalu was-was jika akan menggunakan transportasi publik. Bahkan sekarang gak berani naik metromini. Kalau gak kepepet banget, mending naik yang lain walaupun mahal.

MRT Jakarta: (Bukan Sekadar) Mimpi Warga

Akhirnya, MRT!

Kabar soal MRT Jakarta, seperti sebuah doa yang sudah lama dipanjatkan kemudian terkabul! Bahagia banget! Akhirnyaaaaa….Jakarta punya MRT!

Kenapa MRT? Ya menurut ngana, bagaimana caranya mengangkut ribuan warga ibukota yang bekerja setiap pagi dan sore secara serentak tanpa menimbulkan kemacetan dan murah?

Angkutan massal sudah wajib hukumnya. Bahkan ini termasuk telat sih. Makanya pembangunannya berdampak pada kemacetan di berbagai titik. Untuk macet yang ini, saya bisa memahami. Demi masa depan Jakarta yang lancar jaya.

Kalau tidak ada angkutan massal, setiap hari pekerja Jakarta menghabiskan waktu di jalan minimal 2 jam pulang pergi. Walaupun banyak juga yang makan waktu 4-5 jam per hari di jalan.

Belum lagi kalau ada keadaan luar biasa seperti kecelakaan dan banjir, bisa 6 jam sekali jalan doang. Ini sudah tidak masuk akal. Sehari kita cuma punya waktu 24 jam. 5 Jam habis buat di jalan. Lalu kapan nyari pasangan buat para jomblo? eh.

 

MRT Jakarta: (Bukan Sekadar) Mimpi Warga

 

Makanya saya bener-bener berharap MRT Jakarta bisa dibangun dengan sukses. Gak ada halangan atau keributan para pemangku kebijakan, sehingga semua selesai tepat waktu.

Kesusahan yang kita alami di jalanan akibat pembangunan, tidak ada artinya jika kelak seluruh pembangunan MRT telah selesai. Bayangkan bakal ada MRT dari Lebakbulus – Bunderan HI yang akan melayani 173.400 penumpang setiap hari. Dari Bunderan HI – Ancol Timur, dan Cikarang – Balaraja. MRT membentang sepanjang kurang lebih 110 km dari Utara – Selatan dan Barat – Timur. Keren kan?

Selain itu, dengan adanya MRT Jakarta ini, polusi udara bisa berkurang banyak dan masyarakat bisa mengurangi biaya hidup, dari naik mobil pribadi pindah ke transportasi massal yang murah dan nyaman.

 

MRT Jakarta: (Bukan Sekadar) Mimpi Warga

Marilah kita doakan agar MRT Jakarta segera terwujud dan pembangunan lancar jaya. Dukungan masyarakat seperti saya ini penting juga lo. Karena pembangunan itu kan menggunakan uang pajak kita.

Eh udah bulan Maret, jadi ingat udah lapor pajak belum? Buru-buru tutup laptop.

 

Catatan : informasi tentang MRT Jakarta bisa diliat di : twitter @MRTJakarta, Instagram @mrtjkt, Facebook facebook.com/jakartamrt atau website www.jakartamrt.co.id

One Reply to “MRT Jakarta: (Bukan Sekadar) Mimpi Warga”

Tinggalkan Balasan