Dari aku kecil, pahlawan yang kukenal adalah para pejuang yang telah meninggal untuk membela negeri ini. Sejak zaman penjajahan Belanda hingga kemerdekaan RI. Mereka orang-orang hebat yang mengorbankan keluarga bahkan hidupnya demi negeri ini. Aksi-aksi mereka sangat heroik dan tersebar di berbagai daerah. Hampir setiap wilayah memiliki pahlawan hebat.
Tetapi apakah pahlawan cukup mereka saja yang sudah meninggal? Tidak ada lagikah pahlawan-pahlawan baru karena kita sudah tidak berperang?
Sosok-Sosok Pahlawanku Kini
Berjalannya waktu, dan semakin dewasa pemikiranku, arti pahlawan kemudian melebar. Bukan hanya mereka yang sudah mati dan membela kemerdekaan. Tetapi orang-orang yang mempunyai dampak atas hidupku dan sekitarnya.
Salah satu pahlawan hebat menurutku adalah ibu. Perempuan tangguh yang berjuang membesarkan anaknya tanpa menyerah, sehingga menjadi manusia mandiri.
Selain itu, para guru juga pahlawanku. Karena mereka, aku bisa membaca, menulis dan memiliki kehidupan yang sekarang. Jejak guru memiliki pengaruh besar dalam semua kesuksesan yang kuraih. Baik guru sejak TK hingga perguruan tinggi. Diakui atau tidak, untukku mereka adalah pahlawan.
Ada satu orang lagi yang menurutku patut disebut pahlawan. Yaitu anakku. Iya, bocah yang belum genap 15 tahun itu memberikan dampak besar atas hidupku. Memberikan banyak pembelajaran, bahkan membuat perubahan hidup yang signifikan. Hidupku menjadi lebih bermakna. Dari anakku, aku belajar untuk pantang menyerah, selalu mencoba hal baru dan berani menjalani tantangan.
Anakku kebetulan pengurus MPK Sekolah. Untuk mendapatkan posisi tersebut, dia harus melalui serangkai proses seleksi yang cukup berat. Semangatnya luar biasa. Walaupun kadang menangis, tapi tidak cukup untuk membuatnya berhenti. Baik tantangan fisik, akademis dan sosial.
Ketika kemudian dia lolos dan menerima jabatannya di MPK Sekolah, ada rasa haru luar biasa di dadaku. Anakku, mengajarkan tentang bagaimana mencintai negeri ini dengan terus belajar dan berjuang meraih posisinya, untuk mengabdi kepada sekolah selama satu tahun penuh di sela-sela aktivitas utamanya sebagai pelajar.
Bukan hanya aku, kalian juga pasti punya pahlawan sesuai pemaknaan masing-masing. Siapakah pahlawanmu? Dan kenapa dia jadi pahlawan? Bikin video pendek maksimal 60 detik, bisa posting di Youtube, Instagram, Facebook atau twitter kemudian daftarkan ke: Musikal Khatulistiwa Aksi dari Hati.
Untuk informasi lebih jelas bisa dibaca di : Musikal Khatulistiwa
Kenapa harus membuat video sosok pahlawan?
Pertama, cerita pahlawanmu bisa menginspirasi banyak orang untuk melakukan kebaikan dan menjadi pahlawan, minimal untuk diri sendiri.
Kedua, masak mau melewatkan action cam sebagai hadiah kompetisi ini sih?
Nah, udah jelaskan? Segera buat video pendekmu sebelum tanggal 8 November. Jangan lupa #AksidariHati untuk Jejak langkah Negeriku. Aku tunggu aksimu!
bagiku, pahlawanku adalah orang tuaku
banyak sekali pahlawan di negri ini