Wohohoo…liburan sekolah sebentar lagi tiba! Mau jalan-jalan kemana bersama anak-anak tercinta? Saya kog jadi ingat perjalaanan minggu lalu ke daerah Pangalengan Jawa Barat. Perjalanan yang seru dan banyak ilmu. Aku dan anakku berangkat bersama rombongan keluarga lainnya.
Jadi yaa… aku diundang oleh PT Ultrajaya Milk Industri Tbk. untuk berkunjung ke peternakannya yang luas dan modern PT Ultra Peternakan Bandung Selatan (UPBS) yang berlokasi di Pangalengan Jawa Barat. Judul kegiatannya seru abis “Ultra Tour de Farm”. Jadi ceritanya tanggal 1 Juni kemaren adalah Hari Susu Nusantara.
Kebetulan banget susu Ultra adalah susu kesukaan anakku, setiap hari harus ada susu ultra biru (yang plain) untuk minum dan teman makan cereal. Menyenangkan sekali bisa dapat kesempatan melihat langsung kayak apa sih peternakannya, dan dari mana susu favorit anakku didapat. Kika sudah tentu senang sekali bisa ikutan. Dia gak pernah melihat seperti apa sapi-sapi yang diperah susunya, dan bagaimana hidup sapi itu secara langsung.
Perjalanan yang cukup panjang dari Jakarta, karena sempat terjebak macet dan menginap semalam di Bandung, tidak mengurangi keseruannya. Pagi-pagi setelah subuh, rombongan berangkat dari Bandung menuju UPBS di Pangalengan. Jalannya yang berkelok-kelok dengan banyak pemadangan sawah selalu mengingatkan kampung halamanku di Salatiga. Semakin dekat dengan tujuan udara semakin dingin. Pemadangan yang hijau, cuaca yang adem bikin piknik makin menyenangkan buat kami orang-orang Jakarta yang selalu kepanasan dan terjepit diantara bangunan,
Memasuki UPBS, yang ternyata dikelilingi danau Situ Cileunca, luasnya kurang lebih 40 hektar. Wooow! Turun dari bus pengin buru-buru melihat sapi-sapi dan peternakan yang luas. Sebelum jalan-jalan keliling peternakan, kami disambut oleh para pengelola peternakan modern itu. Ada Bapak Azwar Plant Manager PT Ultrajaya Milk Industri, Ibu Siska Suryaman Head of Marketing Departement dan masih banyak lagi petugas-petugasnya. Secara luas banget je! Dan di setiap kesempatan kami selalu mendapatkan susu Ultra berbagai rasa, sampai pulang pun masih membawa banyak susu Ultra, berlimpah ruah hahaha…
Acara yang tidak sabar ditunggu adalah, keliling peternakan. Dan memang bener UPBS dikelola dengan sangat modern. Dari mulai pengolahan makanan, distribusi makanan, dan proses pemerahan susunya. dan semua kandang nampak bersih, dan sapi-sapi pun di pisah-pisah kandangnya. Ada kandang sapi yang siap di perah, kandang khusus untuk sapi yang sakit, kandang khusus sapi yang hamil dan mau melahirkan hingga kandang khusus anak-anak sapi. Lucuuuu! Ohya semua sapi diberi nama, dan namanya gak kalah sampa artis-artis dunia hahahaa….
Kika seperti biasa sibuk mengambil foto, dari berbagai macam sapi hingga kandang serta tempat pemerahannya. Waktu melihat proses pemerahannya, kami melihat dari balkon atas. Nampak sapi-sapi berjejer rapih antri mau di perah, kemudian satu per satu masuk ke tempat pemerahan dengan tertib. Begitu juga usai di perah mereka keluar satu per satu atri dengan tertib. Jadi ingat kalau di bioskop atau di kamar mandi di mall banyak dari kita yang hobi nyelak antrean. Gak malu sama sapi? :)
Semua proses demi proses dapat kami saksikan hingga tak terasa sudah dua jam lebih. Sekarang aku dan Kika bisa tahu persis susu yang kami minum asalnya dari mana, bagaimana mengolahnya. Sehingga jadi yakin susu ultra sangat dijaga kualitasnya. Sudah pasti harus higienis, makanya menggunakan proses pemerahan modern. Tidak lagi diperas secara manual oleh tangan. Susu yang sudah diperah pun dialirkan melalui pipa langsung masuk ke tangki-tangki khusus untuk menyimpan susu. Sehingga ketika dibawa ke pabrik kondisi susunya masih segar. Pengolahan susu ultra adalah yang pertama menggunakan teknologi Ultra High Temperatur (UHT) dengan temperatur 140 derajat celcius selama 2-4 detik. Cara ini diyakini sebagai pengembangan teknologi terbaik dan efektif untuk membunuh mikroba dalam susu.
Jadi sekarang sudah tahu kan gimana susu ultra aman dan sehat untuk diminum. Ohya buat informasi aja nih, susu ultra UHT kalau belum dibuka kemasannya gak perlu disimpan di kulkas, masih aman. Kecuali kalau udah dibuka lo yaa… Supaya bakteri baik gak rusak sebaiknya dikonsumsi langsung tanpa perlu dipanaskan. Kalau pun mau diangetin, proses yang benernya adalah direndam dalam mangkok dengan air panas. Jadi jangan dipanasi langsung di atas kompor lo..
Jalan-jalan hari itu, selain wisata karena tempatnya memang nyaman juga bisa dapat ilmu. Kika pun bisa belajar tentang bagaimana susu yang tiap hari dia minum itu diolah. Dia bisa melihat sapinya langsung bahkan ngasih makan. Melihat langsung sebuah proses produksi merupakan pembelajaran yang efektif dan tidak bisa didapat di sekolah. Siapa tahu kelak Kika punya pabrik susu sendiri hihiiii…
Begitulah cerita dari piknik pintar kami. Ohya jangan lupa minum susu, karena konon menurut data survei Tetra Compass tahun 2012, konsumsi susu di Indonesia per kapita hanya 12,83 liter atau yang terendah di Asia.
Selamat menikmati liburan bersama anak-anak, semoga bisa piknik seru dan pintar ya!
horeeee…. ada sapi hitam putih…. hahahaha…. lucu yaaa….
khusus aku fotoin buat dirimu mbak hahahaa…