Kota terakhir : Pekanbaru.
Walaupun rute perjalanannya agak sedikit pemborosan, karena harus Palembang – Jakarta – Pekanbaru, dan masih harus transit di Jakarta 2 jam lebih, tetapi sudah sangat lega karena ini kota terakhir. Pagi-pagi di bandara perut sempat melilit, entah salah makan atau masuk angin, tetapi perjalanan cukup lancar sampai di Pekanbaru.
Mengajar di Akber Pekanbaru untuk yang kedua kalinya, setelah yang pertama di kelas pembukaan akber di kota tersebut. Kali ini kami tidak hanya berdua, tetapi tambah satu relawan dari Jakarta yaitu Sita, koordinator program. Pekanbaru adalah kota di Sumatera dengan jumlah relawan terbanyak. Walaupun masalah yang timbul juga sama dengan kota lainnya, yaitu relawan yang datang dan pergi, tetapi secara aktivitasnya cukup bagus dan lancar sejauh ini.
Setelah dijemput di bandara oleh Ibu Kepsek: Lianda Martha, kami pun menuju hotel. Sita terbang dari Jakarta langsung dan sudah sampai duluan, ngadem di hotel. Hotel yang kami tempati adalah hotel terbagus diantara rangkaian roadshow kali ini. Lumayan dapat diskonan dari salah satu relawan yang rajin belanja di online travel. Tidak ada kegiatan apapun selain kelas dan meeting relawan. sengaja saya minta Pekanbaru gak bikin acara tambahan, karena badan sudah melayang-layang dan pengin lebih santai aja. Cukup lama istirahat di hotel sambil ngobrol sama beberapa relawan sehingga begitu waktu sharing tiba, kondisi badan sudah fit lagi.
Sore itu diawali dengan meeting bersama relawan sebelum kelas dimulai. Tidak banyak yang kami diskusikan, karena para relawan yang aktif cukup banyak dan mereka sudah mempunyai formulasi mengatasi berbagai persoalan. Dalam rapat kali ini mendapat usulan yang cukup menarik, yaitu mengenai program pengadaan projector. Semua kelas di semua kota membutuhkan projector, dan selama ini mereka meminjam dari teman atau kantor. Perlu dipikirkan bagaimana setiap kota bisa memiliki projector melalui program fundraising atau sponsorship. Saya selaku ketua umum akan membantu mengusahakan, dengan dukungan relawan semua kota. Tetapi bukan hanya pengadaan projector yang perlu dipikirkan, tetapi bagaimana menjaga peralatan tersebut supaya bisa dimanfaatkan dan dirawat dengan baik. Mungkin ada perusahaan yang berminat untuk menjadi sponsornya? Mari kita bicarakan kerjasama yang menarik ini.
Peserta mulai berdatangan, rapat relawan pun harus disudahi. Kali ini lokasi rapat relawan dan kelasnya di tempat yang sama yaitu kafe Ipoint Art & Coffee. Dari peserta kelas yang hadir, ternyata banyak yang sudah aktif di social media, beberapa bahkan sudah mulai menggunakan social media sebagai media promosi utama untuk bisnisnya. Pertanyaan pun banyak berdatangan, terlebih karena sebagai sebuah kota, Pekanbaru sedang menggeliat bisnis kafe, resto dan tempat nongkrong. Mereka ingin memanfaatkan social media dengan lebih optimal.
Maghrib pun berkumandang, pertanda kelas harus diakhiri. Banyak pertanyaan yang masih ingin mereka sampaikan. Tapi waktu tidak memungkinkan lagi, dan stamina saya pun semakin melorot. Diantara menu puasa dari berbagai kota, Pekanbaru ini paling epic : kolak ubi, singkong rebus, singkong goreng sambel, pokoknya serba singkong dah! Langsung perut terasa penuh. Pintar juga ini para relawan membuat saya kenyang.
Tidak cukup buka puasa dengan serba singkong, bersama para relawan Jakarta dan Pekanbaru kami melanjutkan makan ikan dan durian. Pokoknya mumpung kota terakhir, dipuas-puasin makan, ngobrol dan tertawa bersama relawan. Ah..sungguh menyenangkan!
Rangkaian #ShaumSharing berakhir sudah. Ini puasa yang sungguh menyenangkan, merasakan begitu dekat sama Yang Maha Pencipta dengan melakukan perjalanan ke berbagai kota, bertemu banyak orang, berbagi ilmu dan tetap puasa. Saya bahagia sekali bisa menjalankan semua ini. Bukan saya yang berkurang ilmu, justru saya yang mendapatkan banyak pembelajaran. Tak habis-habis ucapan syukur atas lancarnya kegiatan. Makna Ramadan pun terasa sangat berkesan. Di usia yang sudah kepala empat, masih diberi kekuatan melakukan perjalanan panjang dan diberi kesempatan mewujudkan janji kepada para relawan. Ini menjadi Ramadhan yang sangat berarti sepanjang umur saya.
Terima kasih Gusti Allah.
Pekanbaru : 27-28 Juni 2015
NB: tulisan lebih detil mengenai isi materi kelas bisa dilihat posting blog masing-masing kota atau relawannya ya. Jika ada :)
Keren ei..
terima kasih :)
dari fotonya kelihatan anomali. biasanya pas baru sampe itu girang banget terus sedih pas balik.
ini tidak, sedih banget pas sampe, girang banget pas balik. hahaha..
selamat mengajar dan menyebar kebaikan, bu kepala sekolah sesungguhnya..