Lebaran sudah lama lewat, tetapi ganjalan di hati masih ada dan baru sempat saya tuangkan hari ini.
Lebaran, kembali kepada kesucian setelah sebulan penuh berpuasa. Untuk menggenapi ke-fitri-an, umat manusia memohon maaf kepada sesama supaya dimaafkan sehingga dosa kita dengan sesama terhapuskan, setelah kita (mencoba) memohon dihapus dosa kita kepada yang KUASA dengan berpuasa.
Sebuah kewajiban yang sangat indah dan bermakna dalam. Meminta maaf kepada orang-orang di sekitar kita yang telah sengaja maupun tidak kita sakiti. Sebuah tindakan yang sangat heroik, rendah hati dan bukan hal mudah untuk mengakui kesalahan-kesalahan kita.
Ada berbagai cara untuk meminta maaf, salah satunya berkunjung atau mudik menemui saudara-saudara yang sudah lama tidak bertemu. Kalau mudik terasa mahal di ongkos dan waktu, ada telepon, kartu lebaran dan sms. Yaa…sms, sebuah layanan meminta maaf yang difasilitasi oleh kemajuan tehnologi.
Sms telah menggantikan kartu lebaran, telepon bahkan kunjungan. Sangat mudah, murah dan langsung ke sasaran, karena hampir setiap orang sekarang punya hp. Saya pun mengikuti tradisi ber-sms ria di waktu lebaran, walaupun di hati terasa ada yang hilang.
Tanpa bertatap muka, tanpa suara hanya dengan kata-kata indah (yang sudah ada templatenya dari provider selular) permohonan maaf mengalir dari berbagai penjuru, dan dalam waktu yang singkat. Apakah saya benar-benar dimaafkan? Kalau itu nanti dulu, tidak ada report bahwa sudah dimaafkan secara ikhlas, kecuali balasan yang sama standarnya.
Kata maaf menjadi begitu mudah dan murah, tanpa rasa tanpa asa. Saya kehilangan makna heroik dan rendah hati dalam setiap permintaan maaf saya, hanya menjadi tradisi tak bermakna bahkan terkesan basa basi. Begitu pun balasan permintaan maaf yang saya terima. Terasa dapat sms info diskon dari sebuah mall, datar. Pernah saya protes sama teman dekat, ketika menerima sms permintaan maafnya yang sama persis dengan sms dari yang lain. “Bikin sendiri dong kata-katanya”. Jawabannya adalah “males ngetik, kebanyakan.” Bahkan untuk menyusun kata-kata sendiri pun malas. Karena provider telepon seluler menyediakan beragam bentuk dan gaya permohonan maaf. Dari lucu, serius, unik, agak sedikit saru, semua ada. Tinggal pilih sreg yang mana.
Tehnologi (provider) sangat mengerti anda. Permintaan maaf sudah ada kemasannya siap kirim dalam waktu yang singkat dan bisa menjangkau seluruh pelosok negeri. Provider sebagai penyedia jasa sms beserta kontennya -kalau perlu dengan ukuran yang besar sehingga perlu beberapa kali kirim dan biaya yang berlipat – tinggal duduk menghitung rupiah-rupiah yang mengalir. Dan maaf pun menjadi komiditi milyaran.
Lebaran memang penuh berkah buat siapa saja, dan sang provider tinggal menghitung berkah yang didapat. Saya sangat berharap suatu saat ada tehnologi yang lebih canggih sehingga ketika meminta maaf ada tatap mukanya, ada suaranya dan ada getarannya. Sehingga terasa makna yang dalam atas pengakuan kesalahan dan kekuarangan. Tapi jangan lupa ada reportnya bahwa yang kita mintai maaf memaafkan dengan tulus atau tidak.
Selamat Lebaran (yang sudah telat sekali). Mohon maaf atas semua salah dan khilaf saya.
*Blog = salah satu tehnologi yang juga mengerti anda, untuk memohon maaf kepada banyak orang (jika banyak yang membaca).*
dan maaf, saya terpaksa tidak mengirim sms sama sekali ke satu orang pun. bukan karena sombng atau hemat pulsa 300 rupiah per nomor yang ada di list addresbook.
bukan. namun lebih karena “kedinginan” ekspresi yang di sampaikan. yang kita tahu, tak original. :)
@kw : betul mas…rasanya basi banget dan gak ada gregetnya. Dan maaf jadi begitu murahnya, hehe..
Maaf, saya juga tak mengirim sms ke siapapun…saya lebih memilih menelpon orang-orang yang dekat dengan saya untuk menyambung tali silaturahmi…
Hai…
aku Tharie dari majalah CHIC. Bgini, di majalah CHIC ada rubrik blog review & aku tertarik memasukan blog ini di rubrik tersebut. Boleh yaa…?boleh doonk…hehe…=)
Aku butuh sdikit info (sejak kapan bikin blog ini, knapa tertarik membuat blog, blog ini ditujukan untuk siapa? knapa di berinama osamaliki?apa yg kamu harapkan dari blog ini? dan sdikit personal data yaa…) Trims banget….
Please send a reply to my email…
Tengkiuuu…=D