Minggu lalu, gambaran berita pasar saham dipenuhi dengan anjloknya harga-harga saham dunia, karena jatuh bangkrutnya Lehman Brothers, sehingga The Fed terpaksa menyuntikkan dana untuk mencegah kebangkrutan bursa. Saya kurang tahu persis detil dan bagaimana, tapi yang saya tahu pasti adalah nilai aktiva reksadana di Indonesia semua ikut terjun bebas akibat hal tersebut. Terutama reksadana saham dan reksadana campuran.

Kalau mengikuti tips dan trik para Manager investasi, karena ini kejatuhan yang sangat dalam – mirip kejadian 1998- maka saat ini adalah saat paling baik untuk membeli saham ataupun reksadana.  Harganya murah, dan kemungkinan mendapat keuntungan bisa lebih cepat. Seperti biasa, apabila saham jatuh, para pemangku hajat di bursa saham akan melakukan berbagai tindakan penyelamatan supaya harga saham bangkit lagi atau istilahnya rebound. Sehingga besar kemungkinan jika kita beli sekarang, maka dalam waktu lebih cepat sudah mendapat keuntungan atas bangkitnya harga saham.

Beberapa pengamat pernah menyampaikan di media, bahwa tren pasar saham biasanya akan naik di akhir tahun yaitu Desember -Januari. Jadi bisa dibayangkan, jika kita membeli reksadana atau saham sekarang, kita bisa mendapatkan kenaikan yang cukup signifikan, karena 2 alasan tersebut yaitu : tindakan penyelamatan dari para pemegang otoritas supaya pasar tidakambruk dan tren akhir tahun yang selalu ditutup dengan kenaikan harga-harga saham.

Jadi bagaimana? Sudah siap dana buat borong saham atau reksadana saham? Kalau masih takut, coba yang lebih kecil resiko yaitu reksadana campuran (saham dan obligasi) dan tidak usah banyak-banyak. Kita perlu tahu dan belajar tentang berbagai macam pilihan investasi, terutama perempuan dan ibu-ibu. Dan investasi bukan hanya saham, reksadana atau obligasi. Ada berbagai macam dan berbagai jalan. Investasi bukan suatu hal yang sulit dipelajari, dan bukan hal yang rumit.

Menabung sudah tidak tepat lagi disebut investasi karena tingkat inflasi yang begitu tinggi. Inflasi? Iya inflasi itu adalah jika hari ini kerupuk harganya Rp 500 per buah, padahal 5 tahun yang lalu masih Rp 100. Dengan menabung, dana kita akan sebesar jumlah yang kita tabung, tidak ada pertambahan nilai -kalaupun ada kecil sekali karena bunga bank. Tidak bisa mengejar besarnya tingkat inflasi.

Sudah saatnya, terutama perempuan, untuk melek finansial. Jangan mau dibodohi! Kita jangan hanya disibukkan oleh isu-isu kesetaraan jender, demokrasi,hak asasi manusia dan terorisme tetapi lupa diajari bagaimana mengelola keuangan kita sendiri. Dan para funding (negara donor) menyibukkan kita dengan bantuan untuk pelatihan-pelatihan tersebut supaya kita tidak sempat memikirkan perekonomian yang merupakan fundamental bangsa.

Jika kita takut riba dan halal haramnya investasi, sekarang sudah ada bank syariah dan reksadan syariah. Saya pernah membaca beberapa kali tentang hal tersebut, tetapi belum tahu persis bagaimana pengelolaannya. Mungkin ada yang tahu dan bisa berbagi?

Sudah saatnya kita belajar bersama-sama bagaimana mengelola uang kita. Karena nasib kita ada ditangan kita sendiri.

PS : Barusan baca detik-finance harga saham sudah mulai naik lagi.

One Reply to “Terjun Bebas ala Amerika- saatnya Berinvestasi”

Tinggalkan Balasan