Gagal itu biasa, berhasil itu biasa.

Benar itu biasa, salah itu biasa.

Karena dalam hidup pilihannya memang hanya dua itu

= Pandji Pragiwaksono =

 

 

Beberapa hari ini lagi sering nonton channel youtube Pandji gara-gara dia cerita mau pindah ke New York. Entah kenapa, apapun yang ada New York selalu menarik perhatianku. Sore ini aku nyangkut di salah satu kontennya  yaitu Push Up Mental dan di dalamnya ada cuplikan kalimat di atas yang membuatku termenung dan berpikir sedikit lebih dalam.

Hidup hanya ada 2 pilihan

Apa kata Pandji tidak salah, alias benar banget tetapi sebagian besar dari kita tetap tidak mau gagal dan tidak mau salah. Seakan memaksakan kehendak pada hidup agar hanya ada satu pilihan : benar atau berhasil. Padahal ini mustahil, karena sudah menjadi hukum alam. Dua pilihan itu akan selalu ada seperti hadirnya siang dan malam.

Takut akan gagal atau takut salah sesungguhnya justru lebih banyak menghambat kita untuk bisa melompat lebih tinggi,  dan menahan kita untuk maju. Seringkali kita mencari cara untuk menghindari gagal atau salah. Padahal dengan mengalami salah atau gagal bisa menjadi jalan untuk menguatkan mental. Karena mental yang kuat itu harus dilatih, seperti layaknya otot pada tubuh. Tidak bisa hanya dengan sekolah yang tinggi atau duit yang banyak bisa menjadikan mentalmu kuat. Latihan mentalnya ya itu, dengan salah dan gagal. Berkali-kali. Semakin sering gagal, mental semakin terlatih.

Kalau membaca tulisan ini, atau melihat youtube Pandji, aku yakin kalian akan manggut-manggut setuju, tetapi apakah kemudian kita bisa langsung menerima kegagalan dan kesalahan dengan biasa? Tidak semudah itu, Marimar! Jadi harus bagaimana?

Melatih mental

Aku tidak punya kiat jitu untuk menerima kesalahan atau kegagalan dengan biasa saja, karena sesungguhnya aku pun masih takut. Yang bisa dilakukan adalah, sadari bahwa apa yang tertulis itu benar dan ingatlah terus menerus secara sadar. Ketika kita gagal atau salah,  munculkan mantra itu. Mungkin awal-awal masih ada perasaan takut, tetapi lama-kelamaan akan terbiasa. Kalau kata Pandji hilangkan drama-dramanya. Kegagalanmu bukan berarti kiamat atau dunia runtuh, karena dunia pun gak peduli apa yang terjadi pada dirimu.  Kehidupan tetap berjalan normal, matahari tetap terbit dari timur terbenam di barat dan tagihan listrik serta kartu kredit tetap dikirim setiap bulan.

 

Btw ini tulisan kedua yang nyangkut nama Pandji, dulu pernah nulis : Dear Pandji.

FYI aja siiih…..

Tinggalkan Balasan