Setiap perubahan akan melahirkan perubahan yang lain – Charles Dickens.

Ayah saya memberikan nasehat, menjadi orang sukses itu ketika hadirnya di bumi memberikan manfaat untuk sesama. Dan ibu saya mengajarkan tidak harus menunggu kaya dan berkecukupan untuk berbagi. Apa yang kita punya bisa dibagi dan memberikan manfaat. Kalimat itu terus menancap di kepala saya, apalagi kedua orangtua tidak hanya mengucapkan tetapi juga melakukan. Mungkin itu juga yang membuat saya kemudian mendirikan Akademi Berbagi. Buah jatuh tak jauh dari pohonnya.

Kemajuan jaman ternyata juga melahirkan kepedulian. Banyak gerakan sosial lahir di era social media. Keinginan orang untuk memberi dan berbagi semakin mudah tersalurkan, karena social media mempermudah penyebaran informasi dan membangun keterhubungan satu dengan yang lain. Berbagi tidak selalu soal uang, tetapi berbagai tenaga, pikiran, waktu dan fasilitas yang bisa menolong orang lain yang kekurangan.

Apalagi sekarang, ketika negeri ini sedang dilanda cukup banyak bencana. Dermawan baru bermunculan, baik perseorangan maupun sebuah kelompok komunitas. Dengan tehnologi internet penggalangan bantuan bisa dengan cepat dikumpulkan. Masing-masing bisa berkontribusi sesuai dengan kemampuan, yang punya uang bisa menyumbang uang, yang punya barang atau fasilitas bisa memberikan itu dan yang mempunyai waktu serta tenaga menjadi relawan. Semua bekerjasama bahu-membahu saling membantu.

Keterbatasan memang bukan alasan seseorang tidak bisa menjadi dermawan. Untuk menjadi seorang dermawan tidak juga harus menunggu memiliki banyak uang. Aktivitas kedermawanan sosial sejatinya adalah sebuah aktivitas yang dilandasi niat luhur manusia untuk berkontribusi dalam menciptakan perubahan atau memberikan manfaat seluas-luasnya bagi lingkungan sekitar. 

Para dermawan ini patut diapresiasi, karena kepedulian mereka memberikan perubahan yang signifikan. Bukan hanya masalah bencana, tetapi juga dermawan di bidang lain seperti pendidikan, lingkungan maupun kesehatan. Dr. Tahir pemilik Mayapada group adalah salah satu yang ingin mengapresiasi para dermawan ini. Menurut beliau saat ini dibutuhkan lebih banyak dermawan untuk membuat perubahan. Sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia, Dr. Tahir ingin mengajak lebih banyak orang untuk berbagi kepada sesama. Tidak melulu harus uang, karena banyak jalan untuk menjadi dermawan.

Dermawan yang baik menurut Dr. Tahir adalah dermawan yang mengerti betul permasalahan di sekitarnya dan bisa merumuskan strategi efektif untuk memberikan bantuan tepat sasaran kepada lingkungan yang akan dibantu, sehingga tujuan mereka untuk mencipta perubahan dapat tercapai. Dr. Tahir memiliki pandangan bahwa niat yang baik untuk melakukan sebuah aktivitas kedermawanan itu perlu juga didukung pelaksanaan yang baik. Pelaksanaan yang baik membutuhkan perencanaan yang baik.

Dalam melakukan aktivitas kemanusiaan perlu didukung strategi yang tersusun matang dan tepat sasaran, sehingga dalam keterbatasan pun sebenarnya kita semua dapat menebar benih kedermawanan. Kegiatan derma apabila dilakukan dengan tulus dan sepenuh hati pasti bisa menebar inspirasi bagi banyak orang.

Tahir Foundation mengundang partisipasi masyarakat, untuk mengusulkan nama orang atau organisasi yang telah berderma walau dalam keterbatasan. Dengan adanya penghargaan ini diharapkan dapat memberikan multiplier effect dan menginspirasi orang-orang di sekitarnya sehingga aksi mereka dapat membuat  orang lain tergugah dan mau melakukan aksi kedermawan serupa. Untuk informasi lebih lanjut bisa dibaca di dermawanindonesia.com

Semoga semakin banyak dermawan lahir dan memberikan dampak yang signifikan bagi sekitar, sehingga perubahan itu menjadi nyata.

 

Tinggalkan Balasan