Foto dari: http://www.merdeka.com/
Foto dari: http://www.merdeka.com/

Kata transisi akhir-akhir ini banyak beredar di timeline, media massa dan di percakapan warung kopi. Konon Jokowi sedang menyiapkan tim transisi untuk menyusun arahan pemerintah yang baru. Issue yang beredar pun beragam. Dari issue yang sayup-sayup hingga yang bikin kuping panas para pejabat. Berbagai manuver dilakukan baik dari kubu pro Jokowi maupun kubu sebelah. Riuh rendah politik kali ini lebih “ramai” karena publik ikut terlibat.

Di satu sisi, adalah hal yang menggembirakan ketika rakyat bukan jadi penonton yang apatis tetapi ikut terlibat dalam proses politik, di sisi lain publik dibuat lelah dengan sepak terjang para politisi yang ingin melanggengkan kuasa dan pundi-pundi partainya. Jokowi menjadi harapan yang cukup signifikan untuk mengembalikan rel pemerintahan ke jalur semula, bahwa kekuasaan itu sepenuhnya untuk kemaslahatan rakyat. Bukan untuk para pejabat, politisi atau partai. Semoga tim transisi ini betul-betul bekerja untuk membawa arah pembangunan ke jalan yang benar bukan terjebak pada transisi selamanya. Banyak kendala dan hambatan untuk mewujudkan kepemimpinan baru yang benar-benar “demi rakyat” karena berpuluh tahun sudah terbiasa pemerintahan yang “demi pejabat”. Tugas yang berat dibebankan ke pundak Jokowi, dan harapan yang besar disematkan ke dadanya.

Indonesia benar-benar sedang di persimpangan jalan, langkah yang akan diambil Jokowi sangat menentukan akankah terjadi perubahan yang signifikan dalam sistem politik dan ekonomi negeri ini atau kembali seperti yang dulu. Secara global, bangsa kita bakal dihadapkan pada persaingan yang terbuka tanpa ada batasan lagi, secara internal harus menghadapi sistem politik yang kisruh karena orang-orang lama tetap ingin mengendalikan negara. Seringkali dalam pertarungan gajah dengan gajah, pelanduk yang mati terinjak. Jangan sampai pertarungan level elit politik membuat Jokowi lupa dari mana akarnya dan siapa sesungguhnya pendukungnya. Sudah cukup rakyat selalu jadi taruhan, kali ini kesempatan Jokowi untuk meletakan rakyat di atas kepentingan apapun.

Masyarakat sendiri sedang tertatih-tatih menghadapi ekonomi global. Sumber daya manusia yang belum sepenuhnya siap harus terus didampingi dan difasilitasi supaya mampu bersaing di dunia global. Pengelolaan sumber daya alam yang selama ini hanya mampu menjual bahan mentah, sudah saatnya diolah sendiri dan memberikan nilai lebih. Masak iya sih kita tidak mampu jadi produsen atas kekayaan alam kita sendiri? Kalau tidak dipaksakan kita tidak pernah siap. Sudah seharusnya penetapan UU Minerba (Mineral dan Batubara) ditetapkan, untuk melindungi hasil sumber daya alam dan sumber daya manusia Indonesia. Jokowi harus mampu mengaplikasikan UU tersebut sehingga bangsa kita makin berdaya.

Bagaimana pun kita tidak mungkin lepas dari masyarakat ekonomi global. Pemerintah juga harus mendukung masuknya investasi dan arus perdagangan internasional. Jokowi harus bijak dalam menjaga kebutuhan internasional dan kesejahteraan rakyatnya. Bukan dengan saling meniadakan tetapi dibangun sinergi yang saling mendukung. Bukan dengan mengorbankan rakyatnya tetapi dengan memberdayakannya. Bukan dengan menghambat arus investasi tetapi membuat aturan yang jelas dan win win solution. Dalam sebuah proses ekonomi harus memberikan keuntungan supaya terus berjalan dan memberikan manfaat, tetapi keuntungan yang tidak mengorbankan pihak lain. Apakah bisa? Seharusnya bisa.

UU Minerba memungkinkan bangsa kita untuk mengolah sendiri sumber daya alamnya, membangun fasilitas pengolahannya dan mempersiapkan manusianya sehingga dapat membuka arus investasi yang lebih besar. Di saat pemerintahan baru, hal ini menjadi titik krusial akankah kita maju dan berdaulat sebagai bangsa yang memiliki kekayaan alamnya? Semoga pilihan Jokowi adalah tetap maju dan membangun bangsa yang berdaulat. Saya percaya jika Jokowi konsisten untuk memperjuangkan kepentingan bangsa maka dukungan dari rakyat akan semakin besar dan dunia internasional pun akan melihat bahwa negeri kita kondusif untuk investasi.

Tinggal menghitung hari pemerintahan Jokowi berdiri. Masa transisi menjadi titik awal arah pembangunan bangsa. Akan maju dan semakin berjaya atau terjebak dalam masa lalu dan gak maju-maju. Pilihan ada di tangan Jokowi, walau tidak mudah dan memiliki banyak halangan, tetapi saya percaya bahwa kebaikan akan menemukan jalannya.

Tinggalkan Balasan