Ini sudah bulan Oktober ditanggal 14. Sedang ulang tahunku dan anakku di bulan September. Postingan yang telat, tetapi gak papa ya…sebagai jejak tetap akan aku tuliskan di sini :)

9 September 

Ini tanggal kelahiranku, sama dengan Presiden SBY tapi beda nasib :)

Entah kenapa, di ulang tahun kemaren tiba-tiba ingin merayakan setelah berpuluh-puluh tahun tidak merayakan. Kebetulan tanggal 8 malam aku diundang untuk menjadi pembicara salah satu bank swasta di lokasi training center mereka di Puncak.

Puncak…!! Tiba-tiba terlintas keinginan untuk melewati jam 12 malam menuju tanggal 9 di Puncak. Di sebuah ketinggian, rasanya dingin dan bakal khusyu untuk merenungkan pertambahan usia dan pengurangan jatah hidup. Tapi masak iya sendirian? Akhirnya ide dadakan dan impulsif itu aku sampaikan ke teman-teman relawan ke Akber. Mereka “setengah” dipaksa untuk ikut apa kata Ibu Pendiri hahahaa… *maaf ya menyalahgunakan kekuasaan :p *

Setelah koordinasi yang alot dan tarik ulur (hayyaaah..!) akhirnya berangkatlah kami ke Puncak : aku, Mell, Ranum, Chika, Baron, Dancrut, dan Mamat. Perjalanan di awali dengan ngetem di terminal Bogor menunggu Mamat yang berangkat dari Bandung, sedang yang lainnya berangkat dari Jakarta berkumpul di apartemenku. Tunggu punya tunggu Sang Mamat tidak kunjung tiba, di telepon, di whats up, di twit tak berbalas juga. Padahal jam 7 malam aku harus sharing dulu di training center. Akhirnya dengan berat hati, kami meninggalkan terminal tanpa Mamat dengan sepucuk pesan, “Mat, kalau sampai terminal tunggu aja nanti kami jemput lagi.”

Perjalanan menuju tempat training tidak semulus yang kami bayangkan, macetnya kayak mau mudik lebaran (lebay sih..). Akhirnya setelah berdiskusi dengan alot dan mempertimbangkan segala hal tentang nasib Mamat, kami memutuskan kirim sebuah pesan ke Mamat, “Mat jalanan macet banget daripada kamu berjam-jam bengong di terminal dan kemungkinan digaruk Satpol PP, mending kamu ngojek sampai ke tempat training center, nanti kami ganti uang ojeknya.”

Sebelum merayakan ulang tahun, aku menunaikan tugas dulu berbagi cerita dengan mahasiswa penerima beasiswa bank tersebut tentang “Etika Social Media”. Selalu menarik bisa sharing dan mengajar. Sebuah profesi yang tidak pernah aku bayangkan sebelumnya walaupun ayahku seorang dosen. Dulu aku selalu berpikir mana bisa berdiri depan orang banyak dan berbicara apalagi berbagi ilmu. Gak gue banget. Tetapi lagi-lagi jalan hidup tidak tertebak, akhir-akhir ini justru aku sering banget diminta sharing, mengajar atau menjadi pembicara. Ternyata menyenangkan, bisa belajar banyak hal dan bertemu dengan banyak orang.

Usai sharing, aku dan teman-teman pun melanjutkan perjalanan ke atas, menunaikan impian menghabiskan waktu menuju jam 12 malam saat pergantian hari di Puncak. Di sebelah mana? Entahlah..pokoknya jalan aja. Beberapa kali kami berhenti untuk sekedar makan atau beli cemilan. Ohya akhirnya Mamat pun bergabung dengan kami setelah mengojek sesuai petunjuk.

Tepat jam 12 malam, kami masih terjebak di jalanan, belum menemukan tempat pemberhentian. Ternyata Puncak rame banget! Di mobil pun membahana ucapan yang penuh teriakan dari teman-teman dan disusul dengan nyanyian lagu “Virgo” -nya Ade Manuhutu. Entah itu lagu apa dari penyanyinya nampak tingkat kejadulannya. Bagaimana Ranum bisa menemukannya? Yang pasti asli norak banget. Hahaaa…terimakasih Ranum yang sudah berusaha download lagu Virgo beserta teks-nya untuk kau nyanyikan di depanku tepat jam 12 malam. Dan siyalnya lagu itu terngiang-ngiang terus sampe besok! Sudah pasti tidak ada kekhusyu’an sesuai cita-cita :D

Akhirnya kami parkir di sebuah warung yang ada jagung bakar dan ubi bakarnya. Duduk dan ngobrol gak penting sambil ngunyah bersama sahabat-sahabat itu sungguh menyenangkan. Ulang tahun kali terasa mengharukan. Udara yang dingin dan nyanyian selamat ulang tahun dari pengamen cukup membuatku bahagia.

Terimakasih Tuhan, terimakasih teman-teman. :’)

Usai dari Puncak kami pun turun, entah mau kemana tetap tidak jelas. Akhirnya parkir dan tidur di meja Mc. Donald Bogor sambil menunggu pagi. Ulang tahun yang berkesan banget kan?  Perjalanan ulang tahun diakhiri dengan sarapan di mana?  Di Blok M Square saudara-saudara!! Teteeup yaa..balik-baliknya ke Blok M.

Mell, Chika, Baron, Ranum, Dhancrut, Mamat terimakasih atas hari-hari indah kebersamaan kita. Ulang tahunku berkesan banget karena kalian. :’) *peluk-peluk satu*

22 September

Anakku ulang tahun. Ya..kami sama-sama lahir di bulan September. Khusus tahun ini, Kika ingin dirayakan ulang tahunnya karena dia belum pernah dan ingin mendapatkan hadiah dari teman-temannya. Baiklaaaah..karena nilai raportnya gak ada angka tujuh semua delapan dan sembilan, sesuai janjiku kita rayakan ulang tahunmu, nak :)

Umurnya sembilan tahun, dan dia bukan anak kecil lagi, Gak mau ulang tahun ala McDee atau KFC. “Ibu, aku bukan anak kecil lagi!” Baiklaaaah……

Setelah tertunda beberapa kali karena kesibukanku yang gak jelas, tepat seminggu sebelum hari ulang tahunnya, aku baru sempat mengurus dan mendapatkan tempat untuk merayakan ulang tahunnya, yaitu di bakmi GM. Sempat panik ketika nyari-nyari tempat tidak nemu, sedang waktu udah mepet. Ortu teman-teman kika bolak-balik menanyakan kapan perayaan ulang tahunnya, karena konon Kika dan teman-temannya merencanakan sebuah pesta di kolam renang apartemen, terus ada lomba futsalnya..teruuus…tunggu tunggu, what!! Seketika aku pening. Kog bisa-bisanya mereka merencanakan pesta tanpa aku tahu. Dan apa bisa merayakan ulang tahun di apartemen? Sempat sedih ketika apartemen tidak mengijinkan membawa keriuhan anak-anak di kolam renang, dan membayangkan kekecewaan Kika. Tapi ternyata dia menerima dengan lapang dada, Huuuu… *mewek melihat kebesaran hati Kika.*

Karena ini bukan ulang tahun anak-anak kecil lagi, maka temanya One Direction, group band kesukaan Kika. Dari kue ulang tahunnya maupun lagu-lagu yang di putar semua tentang One D. Kuisnya pun ada lomba joget Gangnam Style. Yup..wabah itu sudah menyebar di anak-anak sekolahan Kika. Semuanya hafal looo gerakannya!

Menatap keriaan mereka, ada haru menyeruak di dada. Mereka bukan anak kecil lagi. Begitu cepat waktu berlalu, dan sebentar lagi mereka udah main sama-sama tanpa orang tuanya lagi. Duh..berasa bakal kesepian nih.

Acara ulang tahun Kika ditutup dengan renang bersama di apartemen. Akhirnya, bisa juga mereka berenang bersama-sama dan gembira banget!

Terimakasih Tuhan, Engkau berikan aku putri yang tidak merepotkan dan selalu menjadi sumbu perjalanan hidupku. Semoga Haiqa Matahati menjadi anak yang sabar, sholehah, mandiri dan bahagia. Kelak dia bisa menjadi manusia yang bermanfaat. Amin.

Terimakasih Kika, aku bahagia menjadi ibumu :’)

 

Tinggalkan Balasan