Arwanto Weby

Louisville – Kentucky dini hari. Innalillahi wa inna ilaihi rojiuun.

Saya terbangun dan entah kenapa secara otomatis mengambil HP dan membaca twit dari tab mention. Ada twit mention dari @mbakchin Kepala Sekolah Akademi Berbagi (Akber) Surabaya : “Mbak @pasarsapi, Weby.. #RIP” . Saya masih tidak percaya dan menganggap itu hanya twit ngawur. Beberapa menit kemudian saya tersadar, jangan-jangan serius. Saya pun mencoba menelusuri twit-twit @mbakchin @akademiberbagi dan teman-teman relawan lainnya. Semua mengucapkan hal yang sama, dan saya pun terdiam tidak tahu mesti  gimana. Untuk beberapa saat saya seperti kehilangan kendali atas pikiran, duduk bengong di pinggir ranjang di Spring Hills Hotel tempat saya menginap.

Weby, atau biasa disapa di twitter @arwantoweby adalah salah satu pendiri Akademi Berbagi Surabaya bersama Shinta @mbakchin. Mereka berdua begitu semangat membangun kelas-demi kelas dengan segala kesulitannya. Banyak yang mempertanyakan, apa bisa bikin kelas gratis secara rutin di Surabaya karena beberapa kegiatan yang serupa tidak berjalan. Tetapi Shinta dan Weby tidak menyerah, bahkan cenderung ingin membuktikan bahwa mereka bisa. Beberapa kali kelasnya sepi pengunjung, dan susah mendapatkan tempat belajar gratisan, tetapi mereka terus mencoba dan mencoba menjalankan secara konsisten.

Buat saya Weby istimewa, saya kenal sebelum dia bergabung di kegiatan Akademi Berbagi dikenalkan oleh Shinta di acara roadshow detikcom di Surabaya. Saya tahu dari Shinta bahwa Weby hanya mempunyai satu ginjal, itu pun hasil transplantasi. Jadi secara fisik dia tidak boleh terlalu capek dan harus menjaga makanan dan lingkungannya. Pokoknya harus hati-hati bener dengan hidupnya. Beberapa kali saya menanyakan tentang kesibukannya, karena saya sesungguhnya kuatir dengan kondisinya, jika dia bergabung di Akademi Berbagi padahal dia sendiri punya aktivitas bisnis yang lumayan padat. Tetapi Weby selalu meyakinkan saya bahwa dia sehat seperti pada umumnya manusia normal lainnya.

Ketika kami mengadakan Local Leaders Day yaitu workshop untuk semua relawan Akademi Berbagi, Weby pun ikut datang bersama teman-teman relawan lainnya dari seluruh Indonesia. Sore itu saya melihat wajahnya cukup lelah ketika sampai di CICO Bogor lokasi LLD karena terhadang macet yang cukup panjang di Jakarta. Saya sempat beberapa kali menanyakan apakah dia baik-baik saja, dan sempat kuatir dengan kondisinya. Tetapi dia selalu tersenyum dan bilang: “Saya gak papa mbak, saya sehat-sehat aja.”

Di suatu malam, di sela-sela istirahat workshop LLD, Weby menghampiri saya. “ Terimakasih ya mbak udah bikin Akademi Berbagi, dan mengajak saya untuk ikutan. Saya seperti menemukan keluarga di sini, saya bahagia dan merasa hidup saya berarti.” Menclos hati ini malam itu dan saya menatap kesungguhan dimata Weby yang bersinar bahagia.  Kemudian dia bercerita tentang cita-citanya untuk Akademi Berbagi Surabaya, dan niatnya untuk mencari relawan-relawan baru supaya kegiatan ini terus berjalan dan tidak terhenti. Apakah itu tanda yang kamu kirimkan untuk kami Web?

Usai LLD, sambil menunggu jadwal pesawat teman-teman relawan, kami berkumpul di Starbucks Melawai dan ngobrol tertawa berbagi cerita dan olok-olok termasuk Weby ada di sana.  Wajahnya nampak lelah, tetapi dia selalu tersenyum dan tertawa mengikuti candaan. Mungkin saya dianggap bawel oleh Weby,  dan setiap ada kesempatan saya selalu mengingatkan dia untuk makan, istirahat dan gak boleh capek karena saya merasa ikut bertanggung jawab atas kesehatannya setelah apa yang dia lakukan untuk Akademi Berbagi. Karena itu saya mempunyai hubungan yang cukup dekat dengan Weby.

Suatu hari saya dikabari bahwa Weby masuk RS karena sakit typhus.  Saya pun cemas dan berkali-kali mengirimkan BBM kepadanya. dan seperti biasa dia selalu bilang bahwa dirinya baik-baik saja, hanya capek. Saya selalu ribut di BB di timeline supaya dia menjaga badannya dengan baik. Entah kenapa ketika diberitahu bahwa Weby opname kala itu saya punya firasat yang tidak enak.

Kebetulan waktu saya dengar Weby opname di RS di Surabaya saya sedang persiapan untuk berangkat ke Amerika mengikuti International Visitor Leadership Program (IVLP) dari US Embassy Jakarta dan US Departement of State. Saya sempat punya keinginan untuk ke Surabaya menengok Weby, karena saya merasa ada sesuatu dengan sakitnya dia kali ini. Berulang kali Weby meyakinkan saya bahwa dia baik-baik saja, sakitnya gak parah cuma butuh istirahat saja. Antara percaya dan gak percaya saya pun kemudian berjanji padanya : “Web, kalau aku pulang dari Amerika nanti aku akan datang ke Surabaya mengunjungimu.. Tapi janji sudah sehat lagi ya..” Melalui BBM dia pun menjawab: “Asyiik ketemu mbak Ainun, ditunggu ya mbak di Surabaya, aku ingin ketemu. Aku janji, Mba Ainun pulang aku udah sembuh.”

Ternyata benar ya Web, saya pulang kamu sudah tidak sakit lagi, kamu sudah tidak perlu opname lagi karena kamu sudah pulang di rumah Tuhan :’(

Twit Weby terakhir yang mention saya adalah : “New York adalah kota yang wajib saya datangi sebelum mati.”  Weby adalah salah satu yang paling semangat mendengar kabar bahwa saya dapat undangan berangkat ke Amerika dan bakal berkunjung ke New York kota impian kami. Kabar meninggalnya Weby saya terima usai mengunjungi kota New York seperti sebuah pertanda . “Web, aku kirim email ke surga, akan aku ceritakan New York itu seperti apa, yang pasti surgamu lebih indah :’) “

Selamat istirahat Weby, sekarang kamu tidak merasakan sakit lagi. Sekarang kamu bisa tersenyum bahagia karena disisa umurmu, dengan ginjal hanya satu kamu banyak melakukan hal baik dan bermanfaat untuk sesama. Sekarang Akademi Berbagi Surabaya berjalan dengan semakin baik dan semakin banyak yang ikut belajar.

Saya selalu ingat kata-kata ini : Orang yang sukses adalah ketika kehadirannya di dunia memberikan manfaat untuk sesama.

Selamat Weby, kamu adalah orang yang sukses, hingga akhir hayatmu kamu banyak memberikan manfaat untuk sesama. Terimakasih sudah menjadi relawan Akademi Berbagi, perjuanganmu akan selalu menjadi inspirasi dan semangat untuk kami agar tidak menyerah dan terus  berbagi.

 

*Airmata saya pun tumpah di Louisville, saya benar-benar terpukul dan kehilangan sahabat dan saudara. Selamat jalan Arwanto Weby, semoga Tuhan mengampuni semua dosanya, menempatkan di tempat yang mulia bersama Kekasih Allah yang Maha Kuasa. Amin.”

16 Replies to “Weby, Selamat kamu jadi orang sukses!”

  1. Selamat jalan kak Weby….

    Kembali sedih membaca ini, sama seperti pas mendengar kabar kak Weby berpulang.

    “Ternyata benar ya Web, saya pulang kamu sudah tidak sakit lagi, kamu sudah tidak perlu opname lagi karena kamu sudah pulang di rumah Tuhan”

    Hiks…

  2. Ada yg aku suka banget dari quote kak Weby yg ada di profilnya pengurus Akber, yaitu ttg alesan dia kenapa suka sama ilmu, musik dan olahraga. Itu aku ingat terus sampai sekarang :D

  3. Mas Web…terima kasih untuk selalu mengajarkan kami…dan aku akan banyak hal. Berbahagialah di surgamu… :’)

  4. Orang baik spt alm, selalu paling disayang oleh Allah dgn acara-Nya.

    Semoga alam kubur alm dilapangkan & diterangi oleh cahaya surga-Nya, diampuni salah khilafnya serta diterima amal kebaikannya oleh Allah SWT.

    Semoga apa yg sudah alm lakukan melalui Akber Surabaya, menjadi pemberat timbangan amal kebaikannya … Aamiin

  5. Walau daku tak mengenal secara personal almarhum Weby, daku bisa merasakan bahwa beliau adalah sosok yang pantang menyerah dan menjadi semangat untuk orang-orang disekelilingnya…. Turut mendoakan semoga almarhum diberikan tempat terbaik di sisi Allah SWT, amien…

  6. Mas Weby, Allah Knows best to you..
    Semoga kamu tenang disana bersama sang pencifta alam semesta..
    Amin..

    Seneng sempat kenal walaupun hanya sekali waktu LLD kemarin..
    :)

  7. God always seems to pick His prettiest flower..

    Belum pernah kenal dan bertemu dengan almarhum, tapi dari ceritamu aku yakin, Weby memang orang pilihan :)

  8. awal pertemuan di bandara, sempet gak yakin kalo weby ini juga penggiat standup comedy sby :) entah ini beneran apa cuman becandaan di awal pertemuan, dan sempet kepikiran untuk mengajak main ke Semarang ^_^

    selama di bus pun, gak henti2nya kita bikin rame sambil ngerasain macetnya Jakarta …

    dan selama LLD pun, aku melihat tak pernah ada rasa capek di wajahnya weby …

    Weby …
    senang bisa kenal kamu …
    berbahagialah di alam sana yaa …

Tinggalkan Balasan